POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Wali
Kota Medan Drs. H. T. Dzulmi Eldin S, MSi, MH diwakili Sekretaris Daerah Kota
Medan Ir. Wiriya Al Rahman, MM memimpin rapat Pemaparan Desain Kawasan Kumuh di
Kota Medan di Ruang Rapat Bappeda Kantor Wali Kota Medan Jalan Kapten Maulana
Lubis No 2, Selasa (27/11).
Wiriya
menjelaskan, rapat yang digelar ini bertujuan untuk memberdayakan kawasan yang
dianggap kumuh oleh masyarakat Medan menjadi Kampung Kreatif dan lebih tertata.
Sehingga estetika Kota Medan kembali dapat dinikmati masyarakat Kota Medan.
"Kita
berdayakan kawasan yang dianggap kumuh oleh segelintir masyarakat Medan menjadi
Kampung Kreatif dan lebih tertata. Kita wujudkan estetika kota Medan yang lebih
indah dan menarik lagi agar menjadi daya tarik minat wisatawan," jelas
Wiriya.
Lanjut
Wiriya menuturkan, dalam Pengembangan Pembangunan di Kawasan Timur yang
meliputi Kecamatan Medan Area dan Kecamatan Medan Denai diperlukan ide-ide
kreatif agar kawasan tersebut dapat dijadikan sebagai permukiman yang sehat, asri
dan produktif. Selain memerlukan ide kreatif, juga perlu adanya pengembangan
usaha perdagangan dan jasa dalam skala lingkungan maupun kota, serta
pengembangan potensi wisata sebagai daya tarik wisatawan.
"Dalam
menata kawasan kumuh sangat diperlukan ide kreatif dan inovatif agar kawasan
tersebut dapat dijadikan permukiman yang sehat, asri dan produktif. Selain itu,
menggembangkan usaha dan objek wisata juga harus sejalan dalam penataan
tersebut. Lalu setelah ditata dengan baik kawasan kumuh tersebut, selanjutnya
tugas kita yaitu bagaimana menjaga dan merawat sarana, prasarana dan utilitas
kawasan tersebut agar tetap utuh dan tidak kembali kumuh," tutur Wiriya.
Sekaitan
dengan itu, Kurniawan Effendy menyampaikan strategi penangangan kawasan ini
yakni untuk penataan permukiman dengan peningkatan kualitas bangunan perumahan
dan layanan infrastruktur yang memadai, menata permukiman yang sehat dan
produktif, mempercepat pengurangan kawasan kumuh dengan peran serta masyarakat
dimana Pemda sebagai nahkoda dan meningkatkan sumber daya masyarakat dan jiga
untuk meningkatkan perekonomian kawasan tersebut.
“Harus
dengan strategi khusus untuk menata permukiman kumuh. Salah satunya dengan
meningkatkan kualitas bangunan perumahan dan layanan infrastruktur yang memadai,
menata permukiman yang sehat dan produktif serta mempercepat pengurangan
kawasan kumuh," kata Kurniawan selaku narasumber dari Kota Tanpa Kumuh
(Kotaku).
Selanjutnya
Kurniawan menambahkan, program penanganan kumuh yang akan diadakan nantinya
yaitu termasuk penataan permukiman di pinggiran sungai, peningkatan layanan
infrastruktur yang memadai, penataan sempadan rel kereta api untuk RTH menjaga
perkembangan permukiman baru di sempadan, peningkatan dan penyediaan fasilitas
penunjang ekonomi masyarakat.
"Program
penanganan kumuh yang akan kita lakukan nantinya, akan dimulai dari pinggiran
sungai terlebih dahulu, lalu peningkatan layanan infrastruktur yang memadai,
penataan sempadan rel kereta api untuk RTH menjaga perkembangan permukiman baru
di sempadan, serta peningkatan dan penyediaan fasilitas penunjang ekonomi
masyarakat Kota Medan," tambahnya.
Untuk itu
dalam hal ini, lanjut Kurniawan, perlu dilakukan penyiapan masyarakat melalui
pemberdayaan secara berkelanjutan, peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat
melalui potensi home industri masyarakat, melakukan sosialisasi untuk PHBS, dan
memberlakukan Perda No 13 Tahun 2010.
"Kita
juga harus mempersiapkan masyarakat melalui pemberdayaan secara
berkelanjutan, peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat melalui potensi home
industri masyarakat, melakukan sosialisasi untuk PHBS, dan juga memberlakukan
Perda No 13 Tahun 2010," pungkasnya.
Rapat yang
berjalan dengan aman dan tertib ini turut dihadiri Kepala Satuan Kerja PKP
Provinsi Sumatera Utara Safriel Tansier, Kabid Fisik Bappeda Kota Medan Ferry
dan narasumber lainnya dari Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Yudistira Julian Angkat.
(PS/RYANT)