Pengerjaan Proyek SPAM Labuhanbatu Tahun 2018 Terkesan Asal Jadi Dan Amburadul Serta Diduga Sarat Korupsi

/ Kamis, 10 Januari 2019 / 11.25.00 WIB
Kondisi Timbunan Proyek Pipanisasi SPAM Yang Terkesan Dikerjakan Asal Jadi Dan Amburadul. POSKOTA/OKTA 

POSKOTASUMATERA.COM - RANTAUPRAPAT - Banyak pihak menilai, jika Pengerjaan Proyek Saluran Pipa Air Minum (SPAM) yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2018 yang berada dibawah naungan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Labuhanbatu, terkesan dikerjakan asal jadi dan amburadul, serta diduga sarat dengan Nuansa Korupsi.

Pantauan Wartawan di 3 Titik Lokasi Pengerjaan Proyek yang berada di Jantung Kota Rantauprapat Ibu Kota Kabupaten Labuhanbatu tersebut, masing - masing di Kelurahan Kartini, Kelurahan Cendana dan Kelurahan Padang Bulan, dengan Akumulasi Pagu Proyek senilai Rp. 3,8 Miliar ini menemukan, bahwa hasil Pengerukan Tanah untuk menanam Pipa Paralon yang menjadi urat nadi Saluran Air Minum dimaksud, ditimbun asal - asalan saja, tanpa dipadatkan atau dicor.

Sehingga, hal ini mengakibatkan pada sebahagian Bahu Jalan disepanjang Jalan yang ada di 3 Kelurahan itu, terdapat lobang serta Gundukan Tanah memanjang yang siap menelan korban, serta berbagai bentuk Lakalantas lainnya bagi pengguna jalan.

Bukan hanya itu, proses penimbunan pipa yang dikerjakan asal jadi oleh pihak rekanan itu, juga tidak sedikit membuat masyarakat kesal dan kecewa, dimana Bahu Jalan Berlobang Dan Gundukan Tanah yang berada di Depan Rumah Masyarakat tersebut, membuat akses keluar masuk rumah menjadi sulit. Serta dengan terpaksa harus rela korban tenaga bahkan mengeluarkan kocek untuk memperbaiki Timbunan Galian SPAM dimaksud yang sesungguhnya bukan merupakan tanggungjawab mereka.

A Siregar warga Kelurahan Kartini terkait hal ini kepada Wartawan belum lama ini mengatakan, bahwa pihaknya harus dibuat capek membersihkan lumpur yang menggenangi teras dan lantai rumahnya, dikarenakan Gundukan Tanah hasil kerukan SPAM yang diguyur hujan melebur menjadi lumpur, mengalir masuk kedalam rumahnya.

Disisi lain, pada beberapa galian yang terdapat di persimpangan Jalan dan Gang yang diketahui menjadi Pusat Persambungan dan kontrol Pipa Saluran Air Minum, dengan kedalaman lebih kurang 1 Meter, hingga saat ini masih dibiarkan mengangga yang sewaktu - waktu dapat membahayakan Pengguna Jalan.

Rekanan Pelaksana SPAM H Popo saat dikonfirmasi Wartawan pada Awal Desember 2018 lalu di Rantauprapat mengatakan, akan berusaha mengejar waktu yang telah mepet untuk menyelesaikan Proyek SPAM tersebut.

"Kita terus berusaha untuk menyelesaikan pengerjaannya, bila perlu kita kerja siang malam", sebut H Popo.

KondisiSaat Pengerjaan Proyek SPAM. POSKOTA/OKTA 

Tentang keadaan penimbunan yang belum diratakan, H Popo mengatakan, hal itu akan kembali dikerjakan untuk diratakan, bahkan akan dicor nantinya.

Panitia Pelaksana Kegiatan (PPK) Proyek SPAM tersebut Darwin Simanjuntak kepada Wartawan ketika dikonfirmasi di Ruang Kerjanya mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan mengikuti proses Pengerjaan SPAM dimaksud sesuai ketentuan yang telah digariskan.

Menurut Darwin, apabila dalam waktu yang ditetapkan Pengerjaan tersebut belum dapat diselesaikan, pihaknya akan memproses Addendum Proyek jika dimohonkan Rekanan. Dan apabila hal itu juga tidak dapat diselesaikan, pihaknya akan melakukan pembayaran sesuai besarnya persentase Penyelesaian Pengerjaan Proyek.

Terkait Dana Tes Air yang disebut - sebut telah diberikan, Darwin mengakui bahwa dirinya langsung yang menyerahkan Dana tersebut kepada Direktur PUDAM Tirta Bina Rantauprapat sebesar Rp. 30 Juta, kendatipun Proses Pengerjaan Pipanisasi dimaksud belum selesai dikerjakan.

Disisi lain, Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Bina Rantauprapat H Darwinsyah Harahap ketika dikonfirmasi tentang ini di Ruang Kerjanya belum lama ini mengatakan, bahwa pihaknya sebagai Penerima Manfaat juga sangat menyesalkan Proses Pengerjaan Proyek SPAM tersebut.

Dikatakannya, pihaknya tidak terkait sama sekali dalam proses pengerjaan tersebut, hanya sebagai penerima manfaat dan pendamping, seperti pengetesan keberhasilan Pengerjaan SPAM, apakah mengalami kebocoran pada sambungan.

Namun, terkait informasi miring bahwa pihaknya telah menerima Dana Tes Air dimaksud, pihaknya membantah tidak ada menerima Dana tersebut. Hanya saja, Ia mengetahui kepada siapa Dana tersebut dititipkan. (PS/OKTA)

Kondisi Lobang Pada Sambungan Pipanisasi Proyek SPAM Yang Terkesan Dibiarkan Yang Dapat Membahayakan Pengguna Jalan. POSKOTA/OKTA 
Komentar Anda

Terkini: