Bongkar Gapura Bernuansa Melayu, Camat Medan Marelan Dituding Tak Hargai Adat Setempat

/ Jumat, 29 Maret 2019 / 01.35.00 WIB




POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Dibongkarnya Gapura bernuansa Melayu di gerbang Kantor Camat Medan Marelan berbuah protes keras dari Organisasi Adat Melayu. Camat Medan Marelan Afrizal dituding tak menghargai adat istiadat warga setempat hingga situs atau lambang kebanggaan Suku Melayu di depan kantor pemerintah ini harus dibongkarnya tanpa koordinasi dengan lembaga masyarakat.

Protes keras ini disampaikan Ketua Rembug Deli OK Hafifuddin pada wartawan, Kamis (28/3/2019) kepada wartawan via ponselnya.

Dia mengatakan, Kantor Kecamatan Medan Marelan berada di Kelurahan Terjun yang masyarakatnya mayoritas bersuku Melayu yang jelas amat mencederai perasaan rakyat, apalagi pembongkaran tanpa koordinasi dengan wadah masyarakat.

Tokoh pemuda ini berjanji akan menindaklanjuti kecerobohan Afrizal yang belum lama menjabat Camat di Medan Marelan. “Saya akan tindak lanjuti dengan melakukan berbagai upaya, agar tak ada lagi pejabat arogan yang berlaku sewenang-wenang atas arsitektur bernuansa seni di daerah yang Mayoritas masyarakat Melayu itu,” tegasnya.

OK Hafifuddin yang juga Ketua LPM Kecamatan Medan Labuhan dan juga Wakil Ketua Karang Taruna Medan ini menegaskan akan membawa masalah pembongkaran gapura bernuansa Melayu tanpa koordinasi dengan masyarakat ini ke DPRD Medan guna ditindak sesuai aturannya.

“Saya akan bawa masalah ini ke DPRD Medan. Tak ada diskriminasi budaya di Kota Medan ini. Masak semaunya dia berlaku di kantor Pemerintahan. Bukannya menjadi pengayom dan abdi negara, malah mengotak ngatik sesuatu yang sudah baik,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, Gapura bernuansa budaya melayu yang dibuat di gerbang masuk Kantor Camat Medan Marelan atas swadaya masyarakat sudah ada sejak Armansyah Lubis Camat Medan Marelan terdahulu telah dibongkar Afrizal yang baru menjabat Camat Medan Marelan.

Kini pemandangan depan kantor Camat Medan Marelan, Rabu (27/3/2019) kosong melompong tanpa ada pernak pernik indah budaya Melayu, Padahal saat, Parlindungan Nasution menjabat Camat sempat diperbaiki dan saat Tengku Yudi Khairuniza, Gapura itu masih berdiri kokoh.

Sumber wartawan menyebutkan, beberapa hari Afrizal menjabat Camat Medan Marelan, Gapura bernuansa melayu dan pos penjagaan di gerbang masuk Kantor Camat di Jalan Kapten Rahmad Budin Lingkungan 6 Kelurahan Terjun Medan Marelan dibongkar tanpa koordinasi dengan lembaga masyarakat yang ada.

Pengurus DPC Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Medan Marelan Hafifuddin, Rabu (27/3/2019) mengaku tak dikoordinasikan dalam pembongkaran Gapura bernuansa Melayu.

“Kami pengurus LPM Kecamatan Medan Marelan tak ada dikoordinasikan dengan pembongkaran gapura bernuansa Melayu yang merupakan swadaya masyarakat bersama Camat Medan Marelan sebelumnya S Armansyah Lubis SH yang masa itu memang dekat dengan warga dan tokoh agama dan tokoh budaya,” ujarnya.

Hafifuddin yang juga Ketua Partai Demokrat Medan Marelan meminta Camat Medan Marelan harus menjelaskan ke masyarakat atas pembongkaran gapura yang dinilai berbagai pihak indah dan mengasrikan Kantor Medan Marelan.

Dia juga meminta, Inspektorat Medan memeriksa perilaku sewenang-wenang Camat Medan Marelan Afrizal yang melakukan kebijakan yang mencederai hati masyarakat. “Kami minta inspektorat memeriksa kinerja Camat Medan Marelan ini, kalau memang ditemukan pelanggaran agar dilakukan tindakan tegas,” tegasnya.

Lebih tegas lagi Tokoh Pemuda Kecamatan Marelan Khairul Anwar meminta Walikota Medan mencopot Camat Medan Marelan yang telah dinilai ngawur membongkar lambang salah satu budaya Kota Medan khususnya Kelurahan Terjun yang mayoritas masyarakat bersuku Melayu.

“Copot saja Camat Medan Marelan kalau tak menghargai kultur dan budaya setempat. Masak gapura indah bernuansa Melayu yang dibangun swadaya masyarakat dibongkarnya seenaknya,” ujarnya.

Camat Medan Marelan Afrizal dihubungi media via ponselnya tak merespon. Sementara Sekretaris Camat Medan Marelan Suhariadi mengaku, pembongkaran Gapura guna memperluas pandangan agar tidak menghalangi pandangan ke jalan serta menambah luas lapangan.

Soal anggaran, Sekcam Medan Marelan mengaku tak ada hubungan dengan anggaran manapun karena berbiaya sendiri atau swadaya. “Tak ada anggaran manapun, biaya sendiri itu, swadaya itu,” ujarnya singkat. (PS/ALFAN)

  

Komentar Anda

Terkini: