Miris ! Aliran Listrik SMKN 2 Kisaran Diputus PLN, Proses Belajar Mengajar Terganggu Dan Nyaris Lumpuh

/ Selasa, 27 Agustus 2019 / 22.14.00 WIB
Para Pelajar SMKN 2 Kisaran Terlihat Berkeliaran Tidak Belajar Karena Aliran Listrik Diputus. POSKOTA/KHAIRUL

POSKOTASUMATERA.COM - ASAHAN - 
Miris dan sangat memprihatinkan ! Hanya karena menunggak dan hingga saat ini Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kisaran, belum dapat membayar Tagihan Listrik yang jumlahnya hanya Rp. 3.339.000,-, PLN Ranting Kisaran, tega melakukan Pemutusan Aliran Listrik ke Sekolah tersebut. Sehingga, membuat aktifitas belajar mengajar ditempat para Anak Bangsa ini menimba ilmu, menjadi terganggu dan nyaris lumpuh.

"Iya, benar. Pemutusan Aliran Listrik dengan cara Fuse Cut Out Sekring/Pengamanan Trafo tersebut dikarenakan pihak SMKN 2 Kisaran sampai dengan waktu yang telah ditentukan tidak juga dapat menyelesaikan Pembayaran Tunggakan Tagihan Listriknya," ungkap Rosdiana, Manager PLN Ranting Kisaran pada Wartawan dari seberang teleponnya, saat dikonfirmasi.

Ditemui Wartawan dalam rangka Konfirmasi, Selasa (27/8/2019) Siang, Wakil Kepala Sekolah SMKN 2 Kisaran Rajiman, membenarkan hal tersebut.

"Tunggakan Bulan Agustus 2019, senilai Rp. 3.339.000,-", sebut Rajiman.

Diakui Rajiman, akibat Pemutusan Listrik tersebut, kegiatan Proses Belajar Mengajar dinilai cukup terganggu, karena Peralatan Sekolah beroperasi dengan menggunakan Listrik, seperti Lampu, Proyektor, segala Peralatan Praktek, Kipas, AC, Absensi Murid dan Guru, dan juga Air untuk Kamar Mandi.

Rajiman juga mengakui, persoalan ini sudah pernah terjadi. Bahkan untuk Tunggakan Listrik Bulan Januari hingga Juni dalam Tahun ini, para Guru pernah menyelesaikannya dengan cara patungan.

"Namun pada Juli 2019 lalu, Pembayaran Listrik tersebut harus terhenti, karena para Guru disini sudah tidak sanggup lagi untuk membayar Tagihan Listrik itu. Pihak Guru disini juga merasa heran dengan fenomena kejadian tersebut. Karena Dana BOS sudah pernah keluar dimasa kepemimpinan Syaiful Safri Tambunan selaku Kepala Sekolah SMKN 2 Kisaran", ungkapnya seraya menggelengkan kepala.

"Kami pun merasa heran dengan kinerja Kepala Sekolah Kami ini. Kami nilai tidak ada tanggung jawab sama sekali terhadap  permasalahan yang sedang terjadi saat ini", celetuk Rajiman mengakhiri.

Senada juga dikatakan Ketua Komite SMKN 2 Kisaran Sumantri mengatakan, pihaknya saat ini masih harus menunggu keputusan maupun kebijakan dari Kepala Sekolah agar permasalahan ini dapat diselesaikan.

"Saya mewakili Wali Murid sangat prihatin dengan kondisi yang telah terjadi di SMKN 2 Kisaran. Kami masih menunggu kebijakan dari sang Kepala Sekolah terhadap permasalahan ini", ucap Sumantri. 

"Bagaimana tidak terganggu kali Bang, mau Belajar Praktek saja tidak bisa, karena Listrik di Sekolah Kami tidak ada", gerutu sejumlah Siswa dengan kompak. (PS/KHAIRUL)

Komentar Anda

Terkini: