Rion Arios SH:Aksi Demo Pelajar Di Medan

/ Sabtu, 28 September 2019 / 16.11.00 WIB
Ket Foto: Kepala BBHA DPC PDI Perjuangan Rion Arios SH menyikapi Demo yang dilakukan Para Pelajar.[POSKOTA/RIADI]

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Aksi demo pelajar yang katanya siswa SMK dan SMA di depan gedung dewan  menyisakan banyak tanya dari berbagai kalangan. Apa sebenarnya yang mereka perjuangkan? Keterlibatan siswa dalam demonstrasi di sekitar gedung dewan di Medan menimbulkan kecaman dan keprihatinan dari berbagai kalangan. Aksi mereka sudah semakin diluar batas kewajaran, dinding kaca gedung dewan dilempari batu. Gedung yang dibiayai uang rakyat itu seharusnya tidak jadi korban amukan massa yang melemparinya dengan batu.

Kepala Badan Bantuan Hukum Advokasi (BBHA) DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Rion Arios, SH, Sabtu, (28/9/2019) menyampaikan tidak seharusnya anak-anak berusia remaja itu berada di jalan, apalagi di tengah-tengah kerumunan massa yang sangat berisiko tinggi.

Rion Arios meminta kepada pihak sekolah dan orang tua siswa agar mengingatkan anaknya masing-masing supaya tidak mudah diprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Rion juga menggugah hati para orang tua agar selalu mengingatkan anak-anak pelajar terutama tingkat SLTP dan SLTA dan memberikan perhatian lebih kepada anak-anaknya.

"Kelompok massa yang katanya menamakan diri pelajar belum tentu seluruhnya pelajar dan belum tentu semuanya satu tujuan. Ada saja yang jadi provokator dan menyulut kemarahan pelajar untuk melakukan hal-hal diluar batas. Ini yang kita khawatirkan terjadi dalam aksi pelajar di Medan," papar Rion Arios.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dalam hal ini perpanjangan tangannya di daerah adalah Dinas Pendidikan, lanjut Rion perlu mengeluarkan surat edaran yang disebarluaskan kepada para kepala sekolah untuk mencegah keterlibatan siswa dalam demonstrasi di jalan

"Mereka adalah generasi penerus bangsa ini ke depan, kita harus mengajak bicara, aksi mereka juga bisa dicegah. Mereka ini kan darah muda, dengan adanya upaya memanas-manasi anak-anak ini lewat medsos, sehingga emosi mereka semakin tersulut untuk turun ke jalan," tandasnya.

Untuk mengatasi hal ini, tambah Rion Arios himbauan dari pihak sekolah dan orang tua sangat menentukan pelajar ini apakah harus turun ke jalan atau tidak. Melarang bukan berarti mereka tidak boleh mengeluarkan pendapat. Namun, harus dilakukan dengan cara yang tepat sehingga mereka tetap terlindungi dan terhindar dari risiko yang membahayakan.

[PS/RIADI]
Komentar Anda

Terkini: