Selain Hog Cholera, Dicurigai Virus Lain Penyebab Matinya 2247 Ekor Babi di Kabupaten Dairi.

/ Selasa, 12 November 2019 / 21.33.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - DAIRI-Hingga saat ini, sebanyak 2247 ekor ternak babi di Kabupaten Dairi telah mati akibat serangan virus yang mematikan ternak Babi tersebut.

Kalau selama ini, penyebab kematian ternak babi disebut-sebut diakibatkan oleh virus hog cholera  namun dari gejala yang ditimbulkan mengarah ke virus lain.

“Kita curiga ada penyebab lain selain hog cholera yang mengakibatkan kematian pada ternak babi,” kata Kepala Bidang Peternakandan Kesehatan Hewan, Dinas  Pertanian Kabupaten Dairi  Jhon Manurung, SPt yang didampingi Kasi Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian ,Kab.Dairi , DrH. Ermawati Berutu  Selasa (12/11/2019), di Ruangannya.
Ketika ditanya, apakah penyebab lain itu adalah virus Demam Babi Afrika (African Swine Fever/ASF)?  Jhon Manurung mengatakan, hanya Kementerian Pertanian (Kementan) yang berhak untuk menjawab itu.


Lebih lanjut dijelaskannya, untuk hog cholera berdasarkan hasil uji lab yang dilakukan Balai Verteriner Medan, sudah positif. Tetapi, untuk membuktikan ASF perlu pemeriksaan lebih lanjut dengan isolasi virus ditanam dalam kultur jaringan. Dan, itu memakan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasil laboratoriumnya.

Sebagaimana diketahui ASF adalah penyakit menular pada babi dan dapat menginfeksi anggota famili Suidae, baik babi yang diternakkan maupun babi liar. Penyakit ASF adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus golongan satu atau hama penyakit hewan karantina (HPHK) yang belum pernah ada di Indonesia dan sangat berbahaya. Yang mana penyebarannya dapat melalui benda angkut, sampah sisa makanan dan lainnya.

Ketika dipertanyakan apakah Hog Cholera bisa menular kepada manusia, Ernawati Berutu menegaskan, baik hog cholera maupun penyakit demam babi afrika tidak berdampak pada manusia. Hanya saja, sebarannya begitu cepat dan akan menimbulkan kerugian dalam jumlah yang besar bagi para peternak babi.


Sebagaimana diketahui gejala klinis ASF pada babi yakni nafsu makan turun, lesu, sianosis (terlihat kebiruan karena kurang supply oksigen), inkoordinasi gerakan (sempoyongan bahkan lumpuh), hemoragi (perdarahan) pada kulit, muntah, diare berdarah dan abortus (keguguran terkait demam dengan suhu tinggi). Beberapa penyakit dapat menjadi diagnosis banding/diferensial dari ASF antara lain Hog Cholera, dan PRRS (Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome) akut.

“Untuk memastikan hanya dengan diagnosis lab (hasil uji lab). Jadi, tidak bisa kita pastikan penyebab kematian pada babi itu ASF, karena ada juga penyakit lain yang menunjukkan gejala seperti itu. Itu tadi, diagnosis pembandinganya Hog Cholera, dan PRRS akut. Dan, itu harus dibuktikan dengan hasil lab,” ujar Ermawati Berutu.

" Dan sampai saat ini kita telah melakukan tindakan seperti Vaksinasi dan Bio Security yaitu pembatasan daerah yang sudah dan yang belum terinveksi , dan melakukan penyemprotan bahan kimia untuk membunuh virus  demimian juga ada himbauan kepada masyarakat untuk mengambil Vaksin dari Kantor Dinas Pertanian Kab.Dairi " , ujar Jhon Manurung. (PS/ Nining ).
Komentar Anda

Terkini: