Masyarakat Desa Hatapang Trauma Akan Banjir Susulan

/ Kamis, 09 Januari 2020 / 01.54.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-LABURA-Aek Kanopan, Masyarakat Desa Hatapang, Kec. NA IX-X, Kab. Labura masih merasakan trauma yang mendalam pasca terjadinya musibah banjir bandang yang terjadi tanggal 26/12/2019 lalu. Kecemasan itu terucap oleh Buyung, tokoh masyarakat yang ada di Desa Hatapang.

Saat Poskotasumatera.com datang dan mewawancarai Buyung yang juga merupakan korban banjir bandang pada Rabu, 08/01/2020, Buyung mengatakan bahwa Masyarakat Dusun I Desa Hatapang tidak berani lagi untuk tinggal di rumah pasca terjadinya banjir. "abang lihat lah kampung kami ini udah kosong, mereka lebih memilih untuk tinggal di posko pengungsian dibanding disini". ungkap buyung sambil menunjuk puluhan rumah kosong yang sudah ditinggal penghuninya.


Rasa trauma yang dihadapi masyarakat Hatapang bukannya tanpa dasar. Sesudah masuknya PT LBI yang melakukan penebangan kayu di Desa Hatapang, masyarakat sebenarnya sudah ketakutan akan bencana yang mungkin akan datang. "Setiap Hujan deras, kami selalu merasa was-was akan terjadinya banjir". Ungkap Buyung. "Namun saat hari naas itu terjadi, hujan yang mengguyur tidak terlalu deras, tapi membuat permukaan air sungai meninggi. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti desingan helikopter, lalu terjadilah banjir bandang yang membawa batu dan kayu gelondongan". Lanjut Buyung menjelaskan kronologi yang terjadi.

Sebelumnya air sungai Aek katapang ini jernih, bahkan masyarakat biasa mandi dan minum menggunakan air sungai Aek Katapang. Namun semenjak PT LBI masuk, air sungai pun menjadi keruh dan berpasir.

Hal senada juga disampaikan Tokoh masyarakat Hatapang, H. Khairul Munthe. Khairul berharap masyarakat desa Hatapang, khususnya masyarakat Dusun I dan Dusun V bisa direlokasi sepenuhnya ke tempat lain yang jauh dari aliran Sungai Aek Katapang. "Apalagi jika PT LBI masih terus beraktifitas, bisa lebih besar lagi banjir yang akan datang".

Saat ditanya apakah PT LBI masih beraktifitas setelah terjadinya banjir bandang, Buyung menjawab tidak tau, namun hingga saat ini dia tidak melihat alat berat yang biasanya digunakan PT LBI keluar dari lokasi hutan. Diduga alat berat tersebut masih berada dalam lokasi hutan Desa Hatapang.(PS/BIMA)
Komentar Anda

Terkini: