POSKOTASUMATERA.COM-MARELAN-Berkat
aksi sosial Komunitas Sedekah Jumat yang dinakhodai Saharudin dan bhakti sosial
Generasi Anti Narkoba Nasional (GANN) Kota Medan yang digawangi Rinaldi, akhir
publik terbelalak melihat nasib Nek Asmah yang berdomisili di Lingkungan 10 Kel.
Labuhan Deli Medan Marelan.
Hal
ini membongkar tabir buruknya pengelolaan sosial hingga menampilkan potret
buram warga tak mampu di Medan Marelan.
Awalnya
beberapa waktu lalu, pengurus DPP KSJ, Rusli yang akrab disapa Pak Ili mendapat
info dari masyarakat tentang adanya warga tak mampu yang berdomisili di sekitar
Paluh Hantu di Lingkungan 10 Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan.
Dengan
bantuan remaja disana, aktivis sosial inipun berupaya menemukan lokasi kediaman
Nek Asman yang berada nun jauh ke dalam Paluh dekat area Mangrove dan
Tambak-tambak Ikan dan Udang di Kelurahan Labuhan Deli. Meski jalanan ekstrim
karena berair dan berlumpur, namun akhirnya Rusli menemukan kehidupan pilu Nek
Asman yang pondok tinggalnya amat tak layak. Atap bocor, dinding kayu yang
telah lapuk, lantai juga kayu lapuk dan pola hidup jauh dari layak karena
faktor ekonomi.
Temuan
ini dilaporkan ke DPP KSJ dan diposting dalam grup-grup Whats App kegiatan
sosial dan mendapat respon cepat dari KSJ yang langsung memberikan bantuan ke
Nek Asman dan dilanjutkan dengan bantuan organisasi lain.
Pengurus
GANN Medan dipimpin Rinaldi bersama pengurus GANN Sumut bersama puluhan kadernya, Minggu
(2/2/2020) mengunjungi kediaman Nek Asman dan membawa bantuan untuk kebutuhan
hidup serta memberikan spirit serta mendoakan warga tak mampu ini agar sabar
menghadapi cobaan.
Rinaldi
menyampaikan, aksi sosial ini dilakukan karena tergerak dengan ketidakmampuan
Nek Asman yang hidup di bawah kemiskinan dan seolah hidup sendiri di Kota Medan
yang memiliki Anggaran 6 Triliunan ini.
“Kami
menghimbau para Kader GANN dapat meningkatkan rasa sosial dalam membantu warga
tak mampu dan kegiatan pencegahan atas penyalahgunaan narkoba di Kota Medan,”
katanya dalam siaran langsung di laman Facebooknya, Minggu (2/2/2020).
Pemandangan
kemiskinan ini bertolak belakang dengan gaya hidup pejabat di Medan Marelan
yang selalu mempersolek kantor-kantor dan sarana-sarana umum seperti
pembangunan Jogging Track yang dibiayai patungan aparatur pemerintah bersama Lurah
dan Kepala Lingkungan se Kecamatan Medan Marelan dengan biaya hampir ratusan
juta rupiah.
Belum
lagi, tak terealisasinya Dana Kelurahan senilai 3,2 miliar karena mundurnya 5
Bendahara se Kelurahan di Medan Marelan hingga dana berasal dari APBN itu tak
terserap ke pembangunan dan peningkatan SDM di kecamatan di Utara Kota Medan
itu.
Belum
diperoleh konfirmasi dari Camat Medan Marelan dan Lurah Labuhan Deli karena
dalam acara kegiatan MTQ Tingkat Medan Marelan di Benteng Sungai Deli Kelurahan
Rengas Pulau. (PS/ALFAN)