POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Bicara
Kota Medan di 6 Bulan kedepan akan 2 yang dibahas. Soal pandemi virus corona
dan lika likunya serta suksesi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
2020-2025 yang dijadwalkan agar digelar 9 Desember 2020.
Salah satu nama yang mencuat
menjadi Calon Walikota Medan adalah Akhyar Nasution. Dia saat ini telah
mendapat restu dari DPP Partai Demokrat yang memperoleh 4 kursi di DPRD Medan.
Tentunya restu ini harus mendapat dukungan minimal 6 kursi di DPRD Kota Medan.
Berbagai kalangan menilai peluang
politisi PDIP Sumatera Utara ini besar sekali menang di kontestasi 5 tahunan yang
menentukan arah Kota Medan. Sosok Akhyar Nasution dinilai Law
Profile, Cerdas, memiliki latar belakang keilmuan yang dibutuhkan dalam
pembangunan, memiliki pergaulan dari berbagai kalangan dan tak memiliki catatan
buruk di bidang hukum serta memiliki karakter pemimpin yang relijius.
Soal dukungan politik untuk maju di Pilkada Medan, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua
DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain, Kamis (11/6/2020) memastikan kehadiran
Akhyar Nasution ke DPP Partai Demokrat, di Jakarta menerima surat dukungan.
"Kita berikan surat rekomendasi kepada beliau (Akhyar) untuk maju Pilkada
Medan," ujar mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan periode lalu ini.
Hanya,
diakuinya, dengan 4 kursi Partai Demokrat belum bisa mengusung pasangan calon
sendiri. Harus berkoalisi dengan partai lain. "Karena Demokrat juga belum
cukup, kursi kita 4, dia (Akhyar) harus mencari partai lainnya, misalnya PKS,
PAN atau yang lainnya lah, yang menurutnya bisa bersama dengan dia, termasuk
wakilnya, kita serahkan sama beliau. Soal batas waktunya, kita berikan sampai
dia dapat, itu kemudahan yang diberikan Demokrat," imbuhnya.
Dalam
kesempatan ini, Herri juga membantah isu yang menyebut Akhyar Nasution sudah
menjadi kader Partai Demokrat. "Kita berikan kebebasan kepada Pak Akhyat,
jika ada yang bilang dia sebagai kader (Demokrat), itu tak betul, dia kader
PDIP ," bantahnya.
Selain
itu, Herri mengatakan bahwa apa yang dilakukan Demokrat terhadap Akhyar
merupakan hal yang wajar. Sebab, Herri menyebut jika Demokrat ingin di Pilkada
Medan tidak ada peristiwa melawan kotak kosong.
"Kalau
itu wajar, namanya Pak Akhyar meminta dukungan. Agar nanti ada dinamika
politik, jadi di Medan ini tidak ada kotak kosong. Jadi dengan ada kontes,
bagus, hasrat politik masyarakat jadi tersalurkan. Siapapun yang menang, kita
harus dukung kedepannya," urainya.
Mantan anggota DPRD Medan ini mengungkapkan
jika alasan partainya mendukung Akhyar dikarenakan elektabilitasnya yang sangat
tinggi. "Elektabilitas Pak Akhyar sangat tinggi dan juga bersih. Kalau ada
isu yang lain itu kan dugaan. Wajar aja sebagai pimpinan dia dipanggil untuk
kroscek. Itu harus dilalui," tukasnya.
Sementara
adanya pemeriksaan dalam pengambilan keterangan di Polda Sumut beberapa waktu
lalu terhadapa Akhyar ditanggapi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Dalam
satu kesempatan, mantan Pangkostrad tersebut menilai Akhyar Nasution tidak
melakukan kesalahan dalam penyelenggaraan MTQ, hajatan tahunan keagamaan
tersebut.
"Oh nggak lah, bukan menyalahi,
dipertanyakan. Itu yang saya dengar ya. Saya tidak tahu pasti," ujar Edy
menjawab wartawan ketika ditanya tanggapannya soal pemeriksaan Akhyar, di Rumah
Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (15/06/2020).
Dari
yang didengarnya, Akhyar diperiksa soal bagaimana proses lelang (MTQ).
"Yang saya dengar bagaimana sih proses lelang, begitu dia. Loh seoramg
bupati, seorang wali kota dan seorang gubernur itu bukan bicara lelang. Ada
mekanismenya begitu, ya dijawablah, ya!" tambah Edy.
Atas
hal ini, Akhyar Nasution mengaku tidak tahu mengapa dirinya dimintai keterangan
oleh Polda Sumut terkait dugaan masalah kegiatan MTQ. "Saya hanya ditanya,
pertanyaannya, apa tugas kepala daerah. Tugas kepala daerah, saya jelaskan
sesuai dengan undang-undang dan kewenangan adalah menyiapkan programnya ke
DPRD, selesai DPRD, selesai. Teknis pelaksanaan tugasnya berada di pengguna
anggaran, dalam hal ini sekda. Jadi teknis pelaksanaan itu sekda dan kuasa
pengguna anggaran, Kabag Agama," kata Akhyar.
Akhyar
menyebut dia dimintai keterangan terkait kegiatan MTQ 2020 yang digelar di
Medan Selayang. Akhyar menilai tak ada masalah terkait penyelenggaraan MTQ
tersebut.
Sementara
itu, pendapat Akhyar Nasution berpeluang besar mengungguli Pilkada Kota Medan
meluncur dari Politisi Demokrat Kota Medan Hafifuddin. Ketua PAC Demokrat Medan
Marelan ini mengaku mereka akan sepenuhnya mendukung keputusan pimpinan
partainya. “Kami akan mendukung penuh. Akhyar Nasution memang diyakini akan
memenangkan Pilkada Medan Desember 2020 mendatang,” ujarnya, Selasa (16/6/2020).
Soal
usungan Partai Politik atas majunya Akhyar dan calon Wakil Walikota nya,
Hafifuddin meyakini partai lain akan turut mengusung sosok yang saat ini
menjabat Plt Walikota Medan itu. Pasalnya, Hafifuddin menilai tak banyak figur
mumpuni yang muncul dalam pesta demokrasi Kota Medan ini. “Tentunya partai lain
yang memiliki kursi di DPRD Medan akan turut mendukung. Hanya baru Partai
Demokrat yang telah menyampaikan dukungannya,” terang pengurus KNPI Medan
Marelan ini.
Dari
dunia usaha juga menyampaikan prediksi kemenangan Akhyar Nasution jika maju
dalam Pilwalkot Medan mendatang. Dian Wahyudi misalnya, pengusaha air minum
dalam kemasan dan hasil laut ini meyakini setinggi apapun tantangan dalam
mengungguli pesta demokrasi 9 Desember 2020 mendatang, Akhyar Nasution
diyakininya unggul.
“Bagaimanapun
hiruk pikuk dan tantangan menuju Medan 1 dalam Pilwalkot Medan Desember 2020
mendatang, suara rakyat juga yang menentukan. Kami yakini sebagian besar warga
Kota Medan menginginkan Akhyar Nasution menjadi Walikota Medan mendatang,”
harapnya, Selasa (16/6/2020).
Pengelola
usaha pariwisata di Kota Medan juga menilai hal serupa. Willy Simanjuntak selaku
pengelola Usaha Olahraga dan Pariwisata di Kota Medan yang juga pengurus
Persatuan Auditor Usaha Pariwisata Indonesia (PAPINDO) meyakini Akhyar Nasution
winner di kontestasi Medan 9 Desember 2020.
“Kalau
saya yakin sekali, Bg Akhyar Nasution diunggulkan warga Kota Medan menjadi
Walikota Medan mendatang. Dia familiar, rutin blusukan, update dalam mengetahui
masalah masyarakat dan mencarikan solusinya. Tahan dengan terpaan dan isu isu
yang selalu dihembuskan. Kalau saya pribadi siap sepenuhnya mengawal perjalanan
panjang beliau menjelang pesta demokrasi nanti,” ujar Ketua DPD SEKOCI Sumut
ini , Selasa (16/6/2020).
Sebagai
rekam jejak menjalankan pemerintahan di Kota Medan, memang Akhyar Nasution
dikenal brilian dan mampu membuat terobosan menuju Medan lebih baik. Beberapa
waktu saja menjabat Plt Walikota Medan berbagai langkah besar dibuatnya
misalnya #yukbikincantikmedan, yang didukung semua elemen, #medanmerdekabelajar,
yang amat diminati semua pelajar di Medan.
Dimasa
pandemi Covid 19 ini, politisi yang sempat menjadi petani ini terus melakukan
pemantauan di lapangan hingga ke pelosok pinggiran Kota Medan untuk mengetahui
kondisi warganya. Memang tak salah prediksi berbagai pihak atas tanda tanda
unggulnya Akhyar Nasution di Pilkada Medan 9 Desember 2020 mendatang. (PS/RED/NET)