Rapid Test Massal Dilakukan Bagi ASN di Gayo Lues

/ Kamis, 11 Juni 2020 / 10.16.00 WIB
Wakil Bupati Gayo Lues,  H.  Said Sani

POSKOTASUMATERA.COM|GAYO LUES  Para pejabat dan staf atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Gayo Lues menjalani rapid test massal di Kompleks Sekretariat Daerah setempat, Rabu, 10 Juni 2020. Bagi yang hasilnya reaktif, maka akan dilakukan uji swab hingga harus diisolasi sesuai protokol kesehatan pencegahan dan penanganan Covid-19.

Wakil Bupati Gayo Lues, H. Said Sani, dikonfirmasi wartawan saat pelaksanaan rapid test tersebut mengatakan khusus rapid test massal untuk ASN hanya dilakukan satu hari. "Kita berharap tidak ada yang positif dari rapid test ini. Kegiatan ini tindak lanjut dari penetapan zona merah sebelumnya karena ada dua warga Gayo Lues yang sebelumnya positif Covid-19," kata Said Sani.

Menurut Said, rapid test massal di Kabupaten Gayo Lues ditargetkan akan dilakukan kepada 500 orang. Selain ASN, orang-orang di warung, pasar, dan orang tanpa gejala (OTG) yang baru pulan dari zona merah juga akan dilakukan rapid test sesuai instruksi Gubenur Aceh.

"Mudah-mudah Gayo Lues bisa kembali ke zona hijau setelah dilakukan rapid test massal ini, karena ini merupakan salah satu syarat agar bisa dilakukan perubahan zona," jelas Said.

Kepala Dinas Kesehatan Gayo Lues, Purnama Abadi, mengatakan rapid test massal yang berlangsung hari ini tidak menggunakan anggaran daerah, tetapi dibiayai dana Pemerintah Aceh. "Sumber alat rapid test massal kita ini didatangkan dari Provinsi Aceh, alat rapid test-nya merupakan produk China dan Korea," kata Purnama saat ditanya produk dari mana alat rapid test tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Gayo Lues, dr. Safwan, mengatakan tujuan dilakukan rapid test massal itu untuk memastikan orang-orang di Gayo Lues bebas dari Covid-19 dan mengubah status Gayo Lues menjadi zona hijau.

"Kemarin itu Gayo Lues dimasukkan ke dalam zona merah lantaran ada 15 indikator, kemudian ke zona kuning. Jadi supaya bisa kembali ke zona hijau, salah satu syaratnya harus dilakukan rapid test masal paling kurang 1 persen dari jumlah penduduk," kata Safwan.

Berdasarkan data, Safwan, jumlah ASN yang diundang menjalani rapid test berjumlah 118 orang, tetapi yang datang mencapai 200-an orang. Sisanya untuk mencapai 500 orang, rapid test juga akan dilakukan kepada orang-orang di pajak (pasar) atau swalayan di kecamatan, dan OTG yang baru pulang dari daerah zona merah. (PS|DAH)
Komentar Anda

Terkini: