Satu Pasutri Positif Corona; Walikota Ingatkan Masyarakat Lhokseumawe Patuhi Protokol Kesehatan

/ Kamis, 11 Juni 2020 / 18.00.00 WIB
Walikota Lhokseumawe,  Suaidi Yahya

POSKOTASUMATERA.COM|LHOKSEUMAWE - Satu pasangan suami istri (Pasutri) di Lhokseumawe yang positif Covid-19.  Kini keduanya sedang dalam perawatan di ruang isolasi secara terpisah di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara di Bukit Rata, Lhokseumawe.

Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe, memastikan pengawasan dalam upaya antsiapsi penyebaran Covid -19 akan terus ditingkatkan di seluruh kawasan Lhokseumawe.

Apalagi, kata Suaidi dengan ditemukan dua warga yang positif, menunjukan fakta bahwa potensi penyebaran Covid-19 akan ada, karena Lhokseumawe adalah kota transit, kota pendidikan, dan juga kota industri.

"Makanya kita harus terus tingkatkan kewaspadaan, jangan lalai. Terus mengikuti protokol kesehatan. Jika di luar rumah, maka pakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak," imbaunya.

Begitu juga untuk aktivitas di luar rumah, untuk sementara agar dibatasi. "Bila tidak ada kebutuhan untuk pekerjaan dan kebutuhan mendesak lainnya, amannya di rumah saja," harap Suaidi Yahya.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Lhokseumawe, Rabu (10/6/2020).

Menurut Said Alam Zulfikar, menindak lanjuti hasil bahwa dua pasutri yang baru pulag dari Medan, Sumatera Utara, itu positif Corona, tim gugus langsung menurunkan tim.

Ya, untuk melacak siapa saja yang pernah berinteraksi dengan kedua pasien itu, sehingga untuk tahap awal, yang sudah ditemukan adalah tiga anak pasien, masing- masing berumur 16 tahun, 14 tahun, dan tujuh tahun, Selain itu nenek dari ketiga anak tesebut.

"Jadi untuk sementara ini, keempat orang tersebut sudah menjalani karantina di rumahnya. Mereka juga akan menjalani tes swab," ujar dr Said.

Ditanya tentang riwayat perjalanan pasutri itu sebelumnya, Said menyatakan keduanya baru pulang dari luar Aceh.

"Info awalnya mereka pulang dari Medan. Tapi sekarang masih akan di-assesment lagi, ke mana saja mereka sebelumnya," pasutri ini tidak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP).

Cuma, karena baru pulang dari luar Aceh keduanya punya kesadaran sendiri melakukan swab mandiri.

Dari Lhokseumawe mereka berangkat ke Banda Aceh dan spesimen lendir tenggorokan maupun lendir hidungnya diambil di Klinik Bunda Thamrin Banda Aceh.

Oleh pihak klinik, spesimen itu dikirim ke Lab Penyakit Infeksi di Fakultas Kedokteran Unsyiah.

Hasil pemeriksaannya keluar Rabu pagi dan ternyata pasutri ini positif Covid-19.

Setelah pasutri ini diisolasi dan mulai dirawat, selanjutnya giliran anggota keluarga mereka yang akan diswab.

"Sedang didata, kalau sudah selesai didata semua anggota keluarga dan orang yang kontak dengan mereka akan dilakukan swab,"

Hanif mengapresiasi pasutri ini karena punya kesadaran yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan swab mandiri sepulang dari luar Aceh.

Langkah seperti ini sangat dianjurkan Hanif kepada siapa pun yang pulang dari luar daerah, terlebih jika daerah yang baru dikunjunginya itu tergolong zona merah Covid-19, seperti halnya Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Surabaya, Jawa Timur.

Selain pasutri ini, kini hanya ada satu pasien corona yang masih dirawat di RS Aceh Tamiang. Pria berinisial M (51) yang berprofesi pedagang itu sudah dua kali diswab dan hasilnya selalu positif.

"Kita akan lakukan pemeriksaan swab berbasis RT PCR yang ketiga. Semoga kali ini hasilnya negatif," ujar Said.  (PS|DAH)
Komentar Anda

Terkini: