Debit Air Hujan Tak Tertampung Waduk, Beberapa Desa Di Marbau Dilanda Banjir Kiriman

/ Minggu, 13 September 2020 / 02.54.00 WIB
Warga Merbau Selatan yang Terkena Banjir. POSKOTA/AOS

POSKOTASUMATERA.COM - LABURA - Hujan Deras dan Angin Kencang mengguyur beberapa tempat bahagian Bumi Labura, pada Jumat (11/9/2020) sekira Pukul 20.00 WIB. Sehingga kondisi ini menyebabkan beberapa titik di  Daerah Rawan Banjir, kembali terkena Banjir. Salah satunya, Desa yang terparah di Kecamatan Merbau, tepatnya Desa Merbau Selatan Dusun I Panca Bakti.

Pantauan Awak Media ini di lokasi Banjir, Sabtu (12/09/2020) Dini Hari, Jalan Lintas Sumatera sempat tersendat mengalami kemacetan total, akibat genangan air yang terjadi di Desa Pernantian dan Desa Bandar Durian.

Menurut Irwan, salah seorang warga setempat Korban Banjir di Desa Merbau Selatan, adapun ketinggian Air yang masuk kedalam rumahnya berkisar 1,5 Meter dan hampir menghanyutkan mobil yang ia miliki.

"Kalau nggak Saya ikat Mobil Saya di tiang rumah, kemungkinan Mobil saya akan hanyut", jelasnya.

Tak jauh dari rumah Irwan, terlihat sebuah Mobil Avanza warna putih terperosok ke dalam Parit. Menurut keterangan Irwan dan warga setempat, Mobil Avanza tersebut hanyut terbawa arus sejauh 150 Meter. Selain itu, terlihat juga di sebelah Mobil tersebut sebuah Bangunan Polindes yang rubuh.

Irwan juga mengatakan, bahwa,  seluruh harta benda yang ada di rumahnya habis terendam Banjir, semua alat elektronik tidak bisa lagi digunakan. Irwan berharap bantuan dari Pemerintah terutama Sembako.

"Karena Kita gak bisa kemana - mana lagi dan tidak bisa beraktivitas. Jadi, Bantuan Sembako sangatlah Kami harapkan dari Pemerintah", harapnya.

Kepala Desa Merbau Selatan Marlin kepada Wartawan saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa Banjir di mulai pada Pukul 22.00 WIB, melanda Dusun I Panca Bakti yang jumlah penduduknya 165 KK, dengan Ketinggian debit air mencapai 2,5 Meter.

Sambung Marlin, kejadian ini merupakan Banjir kiriman dari PT Umada. Sebab, di PT Umada ini  ada bendungan yang menahan aliran sungai.

Hal senada juga disampaikan Zen warga Dusun II Kayangan mengatakan, bahwa asal air dari daerah Perkebunan, disitu ada waduk yang dimiliki oleh PT Umada. 

"Kemungkinan besar sudah tak tertampung lagi airnya oleh Waduk Perusahaan tersebut, akibatnya  sering Banjir terjadi disini. Tapi tidak sebesar yang sekarang Kami alami ini, karena baru kali inilah Desa Kami terkena banjir yang terjadi separah ini", paparnya. (PS/AOS)
Komentar Anda

Terkini: