Cairan Hitam dan Berbau Menyengat Diduga Limbah B3 Keluar dari Pabrik PT Jui Shin Indonesia

/ Rabu, 23 Desember 2020 / 00.28.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Pengguna jalan di depan PT Jui Shin Indonesia mengaku harus menutup hidung saat melintas Rabu malam 16 Desember 2020. Bukan karena takut virus corona, tapi dari saluran pembuangan perusahaan ini keluar cairan hitam dan berbau menyengat diduga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). 

Pengguna jalan yang enggan namanya ditulis, belum lama ini mengaku, bukan kali ini saja cairan hitam pekat berminyak dan berbau menyengat itu keluar dari lubang pembuangan air perusahaan produsen keramik Garuda Tile ini. Namun bau menyengat berbau khas zat kimia ini sering tercium pengguna jalan.

 

Penulusuran tim poskotasumatera.com, Rabu (16/12/2020) malam, dari ujung perusahaan PMA di Jalan Pulau Pini, Kav. 600352, KIM Mabar Kota Medan, Sumatera Utara terlihat mengalir cairan hitam dengan bau menyengat sebagaimana diceritakan pengguna jalan.

 

Kru media cyber ini juga merekam aliran cairan diduga limbah B3 ini dan mengambil sample cairan yang selanjutnya akan diserahkan dan diinfomasikan ke Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara dan Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera.

 

Dalam pantauan ini, aliran cairan hitam berminyak yang mengeluarkan bau khas bahan kimia ini keluar dari celah pembuangan PT Jui Shin Indonesia mengalir ke parit Kawasan Industri Modern Medan yang hilir parit menuju sungai hingga ke laut Percut Sei Tuan.



 

Dari penelusuran poskotasumatera, aliran parit PT KIM akan melintasi parit-parit dekat pemukiman warga dan daerah persawahan serta tanaman palawija. Hingga jika tanpa kontrol pemerintah dan aparat penegak hukum dikhawatirkan berdampak yang tak diinginkan pada lingkungan dan pada masyarakat.

 

Manajemen PT Jui Shin Indonesia Habib yang dihubungi poskotasumatera, Selasa (22/12/2020) mengaku sedang berurusan di Bank. Dia meminta kru media ini menghubungi staff PT Jui Shin Indonesia Muhammad Arif. Tak ada komentar  dari petinggi perusahaan ini atas jawaban atas konfirmasi dugaan pembuangan  cairan hitam dan berbau menyengat itu. “Siang bang, saya lagi urusan di Bank. Hubungi saja Arif ya bang,” kata pria bersuku Tionghoa ini via ponselnya.

 

Setali tiga uang, Muhammad Arif yang dihubungi poskotasumatera.com hanya berkomentar akan menyampaikan isi konfirmasi media ini ke pimpinannya. “Saya belum tahu bang. Nanti saya hubungi Pak Habib,”  ujarnya mengelak.

 

Sementara, sumber poskotasumatera.com yang merupakan salah satu pejabat di Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara dihubungi terpisah, Selasa (22/12/2020) meminta media ini untuk menyampaikan data dan bukti dugaan pembuangan ke kantornya untuk mendapat tindaklanjut pemeriksaan dugaan pelanggaran UU Lingkungan Hidup ini.

 

“Kami belum bisa komentar bang. Sebaiknya bawa aja data dan buktinya ke kantor kami. Kami akan tindaklanjuti sesuai kewenangan,” katanya singkat.

 



Dugaan pembuangan limbah oleh pekerja PT Jui Shin Indonesia memang bukan kali ini saja dikomplain masyarakat. Pada tahun 2014 lalu pun, salah satu lembaga swadaya masyarakat melaporkan aksi nakal pengusaha itu ke Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara.

 

Saat itu, bahkan tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara telah melakukan croscek lapangan dan memeriksa manajemen PT Jui Shin Indonesia.

 

Selanjutnya, pada awal tahun 2020 juga, petugas jaga di lahan rencana praktek Faukultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di sekitar perusahaan PT Jui Shin Indonesia juga mengeluhkan cairan hitam dan berbau serta berakibat terbakarnya ilalang dan rumput di sekitar lahan milik Universitas swasta terkenal itu.     

 

Para penjaga lahan itu menyampaikan, cairan hitam berminyak dan berbau menyengat mengalir di parit di batas tanah yang mereka jaga. “Kami komplain, di parit batas tanah yang kami jaga sekitar PT Jui Shin Indonesia dibuang cairan hitam bau dan akibatnya saat panas terik, cairan itu langsung terbakar hingga menghanguskan rerumputan di sekitar parit,” kata penjaga lahan milik UMSU itu. (PS/TIM)  




Komentar Anda

Terkini: