POSKOTASUMATERA.COM - LABUHANBATU - Seratus ijazah alumni Universitas Islam Labuhanbatu (Unisla) dikabarkan belum jelas ke absahannya, pihak perwakilan Yayasan Unisla memberikan pernyataan.
Pernyataan yang diberikan pihak Yayasan Unisla yang diwakili oleh Alam Warda Ritonga mengatakan, hasil pemeriksaan pihaknya ada kesalahan administrasi pada perkuliahan alumni tersebut.
"Semua bisa diselesaikan, apabila yg bersangkutan datang ke kampus membawa ijaza dan akta juga transkrip nilai yg asli agar kami dapat mengambil tindakan lebih lanjut..
Bilang aja sama bu M (inisial) supaya datang ke kampus ya bang. Mari sama2 kita bantu yg bersangkutan ya bang..,"ujarnya.
Namun, dari pernyataan tersebut, Alam Warda mengatakan, bahwa hal yang di utarakannya kepada poskotasumatera.com bukan untuk di publikasikan. "Itu jawaban saya untuk solusi kepada ibu masliani tersebut.."katanya tanpa memberikan jawaban alasan melarang untuk di publikasikan.
Kemudian, tanpa ditanyakan kembali, Alam Warda menyatakan, pernaikan data Mahasiswa/alumni dapat dilakukan jika mahasiswa tersebut yang melaporkan ke kampus. "Selagi belum ada temuan, maka kami tidak bisa menjaring alumni yang bermasalah datanya,"ucapnya lalu menyatakan ulang perbaikan data.
Disis lain, mantan dosen yang sempat menggembor - gemborkan permasalahan izin Unisla (Universitas Islam Labuhanbatu) dan sampai ke ranah hukum dan menurut informasi memiliki cukup berkas permasalahan pendirian dan beroperasinya Unisla, mengutarakan bahwa kampus tersebut telah lama dan sampai sekarang dijadikan bisnis pendidikan.
"Ada...Unisla telah lama dan sampai sekarang dijadikan bisnis pendidikan....makanya rektor CS nya jadi kaya mendadak...."ungkap Rahmad Sihombing mantan dosen di Unisla tersebut.
Sebelumnya diberitakan, seratus ijazah alumni Universitas Labuhanbatu (Unisla) dikabarkan belum jelas ke absahannya. Hal tersebut dikatakan seorang narasumber terpercaya.
"Katanya mau demo kampus Unisla dikarenakan ijazahnya enggak jelas. Ijazahnya enggak terdaftar di dikti, "ujar narasumber terpercaya ketika dikonfirmasi belum lama ini.
Hal tersebut pun dibenarkan salah satu alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa Indonesia di Unisla, M (inisial) yang saat ini mengajar di salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
M mengatakan, ijazahnya ketika di cek ke Dikti, namanya tidak ada tercantum. Usai mengecek namanya di Dikti tidak tercantum, M mendatangi Unisla untuk mempertanyakan hal tersebut.
"Nama saya enggak tercantum. Saya datang ke kampus (Unisla) untuk menanyakannya. Sampai di kampus, bukan saya aja ternyata banyak lagi alumni yang nasibnya sama seperti saya,"ungkap M. (PS/Ricky)
