Buntut Kabar Keabsahan 100 Ijazah Alumni Unisla, Eks Dosen Unisla Bocorkan Hal Ini ? Alam Warda : Malah Dipublis.

/ Selasa, 02 Maret 2021 / 02.57.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - LABUHANBATU - Kabar 100 ijazah alumni Universitas Islam Labuhanbatu yang keabsahannya masih dipertanyakan saat ini tentu saja jadi sebuah dilema.

Bagaimana tidak menjadi sebuah dilema, seorang alumni Fakultas Ilmu Keguruan Pendidikan semakin galau. Kabarnya, M (inisial) semakin tak menentu memikirkan ijazahnya yang sampai saat ini tak jelas. Seorang teman satu kerjanya diminta M untuk melihat kembali bagaimana keadaan ijazahnya yang tak tercantum namanya di data Dirjend Perguruan Tinggi (Dikti).

"Pertama saat dilihat di porlap Dikti, NIM nya sama nama berbeda. Kemarin, sewaktu dilihat kembali tidak ada semua,"ujar teman M yang tak ingin namanya disebutkan. Bagaimana sisa alumni Mahasiswa/i Unisla yang dikabarkan sama dan isunya akan membuat aksi di depan kampus tersebut.

Dari penelusuran poskotasumatera.com, menyempatkan kembali mengambil keterangan dari mantan (eks) dosen Unisla yang menurut cerita pernah menggembor - gemborkan permasalahan/kasus kampus yang membawa nama agama tersebut. Eks dosen ini pun membeberkan kisahnya yang menurutnya pernah dilaporkannya ke pihak aparatur hukum.

"Saya sempat melaporkan hal ini ke pihak Kepolisian. Dengan data yang saya punya,"ujar eks dosen Unisla yang memiliki nama lengkap Rahmad Sihombing S.Sos, MSP ketika dikonfirmasi via selular, Sabtu (27/2/2021) sekira pukul 13.10 Wib.

Dia (Rahmad Sihombing) mengungkapkan tentang kepengurusan izin perpanjangan Unisla. Dengan jumlah Mahasiswa/i lebih dari 3421 orang dan jumlah dosen 63 orang. 

"Sampai saat ini syarat memperpanjang pengurusan izin belum jelas. Bagaimana tidak, Mahasiswa/i mempertanyakan keabsahan ijazahnya tersebut. Sementara alumni Mahasiswa/i itu sudah bekerja di instansi pemerintahan. Belum lagi alumni - alumni lain yang bekerja di berbagai instansi,"ungkapnya.

Seperti Fakultas MIPA program studi Biologi, lanjutnya, diduga tidak ada Mahasiswa/i dan dosennya, namun izin tetap dikeluarkan oleh instansi terkait. Dia mengatakan, Unisla hanya mempunyai 4 Fakultas. Sehingga selama ini berarti Unisla telah melakukan pembohongan publik. 

"Yang saya pertanyakan kepada pemerintah khususnya yang memberikan izin pendirian UNISLA apakah ini di benarkan atau tidak...? Itu ada alumni/Mahasiswi yang sudah mempertanyakan keabsahan ijazahnya,"ujarnya.

Dengan nada sopran via selular ke poskotasumatera.com seolah - olah dia memberikan ketegasan, Rahmad Sihombimg menyatakan, bahwa di Universitas Islam Labuhanbatu (Unisla) telah terjadi dugaan 'PENYELEWENGAN' administrasi dan data yang selama ini cukup berjalan dengan mulus dan lancar. 

"PTS Unisla berdiri tanggal 3 bulan 6 1998 dengan ilmu yang di kelola 12 Program Studi dan 5 Fakultas. Mengenai Data Dosen Unisla, banyak gelar dosen telah di gunakan dan di palsukan data tersebut. Itu telah terbukti berdasarkan EPSBED yang di kirimkan ke Dirjen Dikti,"ungkapnya kembali.

Sebab, sambungnya, pendirian Program Studi harus memenuhi aspek dan kreteria sebagaimana telah di tetapkan keputusan Direktur jenderal pendidikan tinggi Nomor : 108/Dikti/Kep/2001 Aspek yang di nilai dan kriteria pendirian pendidikan bagi suatu program studi.
Dosen tetap untuk setiap program studi Strata Satu ( SI ) 4 Orang dan Strata Dua (S2) 2 Orang. Unisla tidak memenuhi syarat tersebut. Namun data dosen tetap dilaporkan di EPSBED dan dikirimkan ke Dirjen Dikti.

"Setiap perguruan tinggi diwajibkan memberikan laporan setiap semester kepada Kopertis (koordinator perguruan tinggi swasta) Wilayah I NAD - Sumut yang sekarang namanya LLDikti menyangkut laporan mahasiswa, Laporan dosen dan laporan proses perkuliahan,"katanya.

Kemudian, setiap perguruan tinggi diwajibkan mempunyai mahasiswa 100 orang pada setiap program studi. Jika tetap di bawah standar berpotensi dilakukan penutupan sesuai ketentuan yang berlaku. "Coba bapak cek langsung dengan pendampingan dari Kopertis, aparatur hukum dan yang memahami perguruan tinggi swasta (PTS). Langsung tanyakan di tempat,"tandasnya.

Terpisah, Alam Warda Ritonga perwakilan Universitas Islam Labuhanbatu (Unisla) ketika dikonfirmasi kembali terkait keabsahan ijazah alumni Mahasiswa/i usai diberitakan poskotasumatera.com via media sosial Whatsapp membalas dengan pesan yang berisikan bahasa tulisan disinyalir sedang emosi.

"Saya tak bilang hal diatas sebagai statemen saya.. malah anda publish..Terimakasih ya bang..,"katanya ketus namun dibarengi icon senyuman.

Lanjut Alam Warda, menurutnya, permasalahan kesalahan data sudah lazim diseluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Setidaknya, dia berasumsi kesalahan itu terletak pada NIM, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir dan Nomor Ijazah. 

"Hal itu dapat diperbaharui sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti nomor : 302/B/SK/2017. Tentang Perubahan Data Mahasiswa,"katanya.

Kesalahan administrasi, sambung Alam Warda, mencakup poin - poin diatas sudah tercover oleh keputusan diatas. "Mahasiswa tinggal datang ke kampus dan membawa syarat sesuai prosedur yg telah ditentukan maka akan diproses secara aplikatif melalui laman pddikti,"ucapnya. 

Terkait temuan pada ijazah Mahasiswi alumni Unisla M, dia menyatakan dapat ditanggulangi bila yang bersangkutan (M) datang ke kampus dan membawa syarat yang telah ditentukan. 

Terkejut bercampur heran, ketika poskotasumatera.com menerima pesan kembali dari Alam Warda via Whatsapp yang memiliki isi tulisan tersebut menyinggung Redaksi dalam konfirmasi terkait temuan tersebut seolah - olah sudah ada persekongkolan dengan pihak lain ingin menjatuhkan dirinya. 

"Jika setelah ini tidak ada ittikad baik abang.. maka saya tidak akan melayani percakapan ini untuk selanjutnya.. Kayaknya abang sudah berpindah topik dari keabsahan ijazah menjadi ke arah person.. dan itu tidak ada hak saya untuk menjawabnya.. Saya rasa terkait ijazah an. M (inisial) sudah cukup jelas. Intinya kesalahan data bisa diperbaharui oleh pihak kampus.. 🙏🙏🙏,"katanya sambil menanyakan siapa aja alumni yang seratus orang ijazahnya belum tau keabsahannya. (PS/Ricky)
Komentar Anda

Terkini: