Warga Kecamatan Angkola Barat Sebut Syahrul Sebagai Tokoh Pembangunan.

/ Minggu, 02 Mei 2021 / 19.51.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Warga Kecamatan Angkola Barat menyebut Bupati Tapanuli Selatan periode 2010-2015 dan 2016-2021, Syahrul M. Pasaribu, sebagai Tokoh Pembangunan.

“Kami sudah melihat dan merasakan pesatnya wujud nyata pembangunan di kecamatan ini sepanjang 10 tahun Syahrul Pasaribu jadi Bupati Tapsel,” kata tokoh masyarakat Angkola Barat H. Tagor Siregar, Sabtu (1/5).

Sesepuh yang biasa disapa Mantari Tagor, mengatakan itu di acara Silaturahmi Ramadhan Syahrul M. Pasaribu bersama nazir dan jamaah Masjid Assyuhada Pasar Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat.

 
Kecamatan ini adalah wilayah utama penghasil buah salak di Tapsel dan bahkan Tabagsel dan Sumatera Utara. Namun sebelum tahun 2010, kondisi infrastruktur jalan penghubung antar desa sangat hancur. Apalagi jalan ke areal pertanian masyarakat, kalau sering hujan hasil pertanian tidak dapat diangkut.

 
Diceritakannya, tahun 2010 atau di awal periode pertama Bupati Tapsel, dia menggonceng Syahrul Pasaribu naik kereta meninjau kondisi hancurnya sejumlah ruas jalan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat.

 
“Naik kereta ke Desa Siuhom dan Sisundung melintasi jalan yang rusak parah. Kami terjatuh karena roda kereta terperosok lubang, ditambah lagi jalan tanah itu licin usai diguyur hujan lebat,” kenang Mantari Tagor.



Saat itu, katanya, alat transportasi utama pengangkut hasil pertanian masyarakat adalah kuda alias Kudo Boban. Kendaraan roda empat sangat susah untuk mengangkut hasil pertanian karena kondisi jalan yang sangat hancur-hancuran.

 
“Alhamdulillah setelah Syahrul Bupati Tapsel, jala di Siuhom, Sisundung dan Pagaran sudah di hotmix. Juga jalan Aek Baning dan Sirame-ramean sudah dibuka dan ditingkatkan walau belum sempurna,” ujarnya.

Jalan itu tidak dilintasi kuda lagi dan bahkan kuda itu telah dijual pemiliknya kurang lebih tujuh tahun yang lalu. Pangkalan kuda sudah tidak ada lagi karena jalan telah diaspal dan pegangkut hasil pertanian sudah pakai mobil.

 
Mantari Tagor juga menceritakan bagaimana Pemkab Tapsel dipimpin Syahrul membuka jalan lingkar Timur dan Barat yang bertujuan mengurai kemacatan Jalinsum di Pasar Sitinjak. Juga untuk memudahkan angkutan buah salak dari kebun ke pinggir jalan besar.

Demikian juga jalan penghubung Desa Sibakkua dengan Hutalambung melintasi Jembatan Belanda. Termasuk membuka jalan dari Pagaran Sikkut ke Sisoma yang diharap kwalitasnya ditingkatkan oleh pemimpin Tapsel saat ini.

“Pak Syahrul pemimpin yang dekat dengan rakyat, dalam berbagai pembangunan yang dijalankan banyak warga yang ikhlas tanahnya dipakai. Seperti pelebaran jalan nasional dan pembangunan SMP Negeri 2 Angkola Barat. Beliau ini Tokoh Pembangunan,” jelasnya.

Senada dikatakan ketua dan sekretaris nazir Masjid Assyuhada Pasar Sitinjak, Abdul Fatah Harahap dan Abdul Latif Harahap. Pembangunan yang dilakukan selama 10 tahun Syahrul Bupati Tapsel bukan hanya sarana fisik saja, tapi juga non fisik seperti sosial kemasyarakatan dan keagamaan.

Termasuk mendorong dan membantu kesempurnaan bangunan masjid ini seperti menara dan tembok penahan. Menjadikan Angkola Barat menjadi tuan rumah MTQ tahun 2019 sekaligus membangun lapangan dan tribun permanen untuk tempat pelaksanaannya.

Perhatian ke nazir masjid, bilal mayit, guru baca tulis Qur’an dan guru madarasah sangat besar. Selama kepimpinannya sangat banyak masjid yang dibantu pembangunannya. Pengajian ibu-ibu dipersatukan lewat pembentukan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT).

Menanggapi para tokoh Angkola Barat, Syahrul Pasaribu berterimakasih. Kemudian menyebut pembangunan itu bisa sukes berkat kedekatan hubungan pemimpin dengan masyarakat. Termasuk juga dengan stake holder lainnya.

“Terimakasih atas sambutan saudaraku yang tidak ada perubahan meskipun saya bukan Bupati Tapsel lagi. Kedatangan hari ini murni untuk menjaga dan memperkuat ikatan tali silaturahmi antara kita,” katanya.

Pembangunan 10 tahun terakhir, Syahrul menyebut itu memang tugas pemerintah. Pemimpin daerah harus rajin turun ke masyarakat dan memahami kebutuhan rakyat. Kemudian menjadikannya sebagai program prioritas sesuai kemampuan keuangan daerah.

“Hubungam pemimpin dengan rakyat, ulama dan umaro, itu harus kompak sehingga tercipta suasana kondusif. Saya yakin pemimpin Tapsel sekarang tetap menjaga itu. Tentang pembangunan, biarlah masyarakat dan bumi Angkola Barat ini yang jadi saksi,” ujarnya.

Syahrul mengakui kebutuhan pembangunan di Angkola Barat yang belum terpenuhi semua,. Namun upaya untuk itu sudah dimulai di masanya. Dia yakin pemimpin Tapsel sekarang akan melanjutkan itu.

Listrik warga Pangaribuan dan Sirame-ramean telah diperjuangkan dengan memasukkan jaringan PLN. Di Tangga Batu Desa Siuhom dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat. Infrastruktur jalan ke sana belum maksimal, tetapi sudah dimulai dengan hotmix dari simpang Pasar Sitinjak sampai ke Siuhom.

“Kedepan sesuai kemampuan keuangan daerah, ini tetap dilanjutkan pemimpin Tapsel sekarang. Mari kita kompak bersatu dengan pemerintah, agar pembangunan itu secara bertahap dapat terwujud dan tuntas,” pintanya.

Pada Silaturahmi Ramadhan ini Syahrul Pasaribu santuni anak yatim piatu sebanyak 30 Orang. Juga menyerahkan zakat harta Rp10 juta kepada nazir Masjid Assyuhada Pasar Sitinjak. (PS/BERMAWI)
Komentar Anda

Terkini: