POSKOTASUMATERA.COM-DAIRI-Kabupaten Dairi ke masa depan dengan masa jabatan singkat tentu tidak mungkin, untuk itu, saya ingin membawa masa depan ke kabupaten Dairi ini.
Perubahan industri 4.0
dan era society 5.0 sudah ada didepan mata. Sadar atau tidak, masa depan itu
sudah ada di sekitar kita. Saya ingin membawa era kemajuan zaman itu ke Dairi
ini.
Hal ini disampaikn Bupati Dairi saat memantau
pelaksanaan Bimbingan Teknis (bimtek) hari ke 2 penyusunan master plan
smartcity dan penentuan quick win program unggulan Kabupaten Dairi, bertempat
di Balai Budaya Sidikalang, Selasa (22/06/2021) yang dikuti oleh para pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah, dan kepala desa se Kabupaten
Dairi baik secara langsung maupun secara virtual yang dibimbing oleh tim
perwakilan Kementerian komunikasi dan informatika RI.
Bupati mengajak seluruh peserta untuk menyamakan frekuensi
sehingga ada kesamaan langkah. Banyak keahlian baru yang akan dibutuhkan dan
proses ini, yang akan mengubah kerja-kerja setiap OPD. Eddy Berutu
meminta setiap OPD harus mengidentifikasi masalah yang ada.
"Mari kembangkan humanize technology (red:teknologi yang
manusiawi).Yang diidentifikasi bukan teknologinya, tapi manfaatnya. Semisal
proses kelahiran anak adalah hal yang membahagiakan, maka melengkapi
kebahagiaan warga perlu didukung dengan kelengkapan administrasi kependudukan
dengan teknologi digital sehingga proses nya cepat seperti yang sudah kita
lakukan dengan perkebbas,"kata bupati mencontohkan
"Apa yang kita lakukan ini sangat berkaitan dengan siklus
pekerjaan kita. Identifikasi saja masalahnya, dan akan dibantu oleh tim
pembimbing kita.Tidak perlu melakukan sesuatu yang baru. Banyak saudara kita di
daerah lain yang sudah berhasil. Adopsi, modifikasi saja, agar kita bisa
selesaikan masalah kita. Saya terbuka, untuk bisa sukseskan kota kita jadi
daerah cerdas. Saya ucapkan selamat bekerja, mari ikuti dengan serius,"
kata bupati menyemangati.
Sementara itu dihari pertama bimtek, Mohammad Fahrul Rozy dari
kemenkominfo RI menyebut acara ini merupakan esensi menuju 100 smart city di
Indonesia yang telah dilaunching sejak 2017 lalu, dan akan melibatkan kawasan
wisata di kawasan Danau Toba. Ia mengatakan bahwa ini adalah acara bersama, dan
keterlibatan seluruh stakeholder baik pemerintah maupun swasta
bersinergis dan berkolaborasi serta bersepakat bahwa program smart city
merupakan gerakan bersama dan berkelanjutan itu mutlak diperlukan.
Dikatakan, fungsi master plan bagi sebuah kabupaten/kota sangatlah
penting agar kota tersebut memiliki arah dalam pengembangan smart city di
kabupaten dan kota.
"Kabupaten Dairi sebagai sebuah kawasan wisata di kawasan
Danau Toba yang termasuk dalam wisata superprioritas juga harus memiliki master
plan smartcity untuk mendorong kawasan wisatanya," tutupnya.
Sebagai informasi, Master plan Smart City merupakan sebuah
perencanaan program yang disusun secara partisipatif dan melibatkan seluruh
stakeholder, dimana smart city adalah konsep tata kelola kota yang berisikan
upaya-upaya inovatif untuk menyelesaikan setiap persoalan atau masalah yang
dihadapi masyarakat, melalui pengelolaan sumberdaya dan komunitas yang ada yang
diwujudkan dalam strategi penyelesaian masalah, peningkatan kualitas pelayanan
publik dan penciptaan situasi dan kondisi kota yang sejahtera dan nyaman.(PS/K.TUMANGGER).