Maraknya Aksi Pencurian, Petua BPRPI Kampoeng Jati Rejo Minta Kerjasama Masyarakat Adat

/ Selasa, 14 September 2021 / 00.02.00 WIB

 


POSKOTASUMATERA.COM-PERCUT-Akibat keluhan Masyarakat Adat BPRPI yang semakin resah dengan aksi pencurian Petua Kampoeng BPRPI angkat bicara. Dia meminta Masyarakat Adat bekerjasama dalam menjaga keamanan di wilayahnya.

Saat dikonfirmasi melalui selulernya, Jumat (10/9/2021) dia meminta tolong kepada masyarakat adat aktif menjaga keamanan barang nya karena pengurus tidak juga dapat sepenuhnya bisa menjaga keamanan untuk wilayah seluas itu. 

“Harap sampaikan kepada warga kewajiban iuran anggota wajib dipatuhi karena itu akan digunakan untuk penerangan lampu jalan dan transportasi anggota pengurus yang keliling menjaga keamanan di setiap blok sampai jam 4 pagi dan apabila warga diundang ke kantor diharapkan datang serta juga kepada warga yg sudah bertempat tinggal di Tanah Adat BPRPI,” katanya. 

Dikatakannya, apabila namanya masuk ikut terdaftar penjagaan scedul Poskamling di setiap blok yang dibuat, diharapkan hadir.  “Sampaikan bang, tidak baik juga kan kalau hanya komplain saja dengan pengurus tapi warga tidak mau tahu tentang kegiatan dan himbauan yang disampaikan," jawab Petua BPRPI Kampoeng Jati Rejo yang selalu di sapa Budi Jong. 

Dia memaparkan, atas kejahatan pencurian, sudah 3 orang ditangkap dalam 1 bulan ini dan terakhir maling di Blok F Kampoeng Jati Rejo. 

Dikonfirmasi bali ke Masyarakat Adat BPRPI Kampoeng Jati Rejo atas tudingan tak menghadiri rapat yang dilaksanakan pengurus, mereka mengatakan surat himbauan atau surat undangan untuk rapat selama tahun 2021 tidak pernah sampai apada mereka. 

Demikian juga statemen adanya Poskamling yang disampaikan Petua BPRPI Budi Jong, para warga megaku belum pernah ada membuat yang namanya posko jaga malam kecuali pernah ada pos kamling tapi yang membuat bukan dari pengurus BPRPI melainkan dari beberapa warga yang pada saat itu. 

“Setahu kami menentang adanya kepungurusan BPRPI Kampong Jati Rejo jadi. Bagaimana kami mau mengikutinya dan pada saat adanya Jaga Malam malah sering terjadinya pencurian juga itulah yang membuat kami tidak percaya. Jadi kami minta kepada Petua Adat agar membuat petugas jaga secara resmi dan petugasnya harus benar-benar dari Masyarakat Adat BPRPI atau yang ditunjuk Petua Adat supaya ada pertanggung jawaban dari Pengurus BPRPI Kampong Jati Rejo," kata warga. 

Warga menjelaskan, mereka selalu taat membayar iuran melalui Ketua Blok, namun  karena akhir-akhir ini Ketua Blok tidak ada mengutip jadi mereka tidak tahu lagi. Dikatakan juga aksi pencurian bukan hanya sekarang ini saja terjadi, namun sejak lama sudah berlangsung meski mereka masih taat membayar iuran anggota setiap bulannya," tegas warga. (PS/IRWANSYAH)

 

Komentar Anda

Terkini: