POSKOTASUMATERA.COM – PAKPAK BHARAT - Pemerintah Pakpak Bharat melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan menyelenggarakan Pelatihan Pembatikan bagi para pegiat dan peminat kerajinan ini di Aula Sapo Merarih, Siempat Rube.
Kegiatan yang
direncanakan akan berlangsung selama lima hari penuh ini diinisiasi oleh Ketua
TP PKK Pakpak Bharat Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor bersama Dinas
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan,dan pembatikan itu didatangkan
dari Jogjakarta.
Mudah-mudahan
tahun depan, sesuai konsep awal kita para pegiat dan pengrajin batik yang hari
ini mengikuti pelatihan ini dapat memproduksi batik dengan corak khas Pakpak
Bharat secara massal, kita mau mereka ini bisa membuat motif sendiri,
punya ciri khas sendiri untuk kita patenkan sesuai penciptanya sendiri,
ucap Ketua TP PKK dilokasi pelatihan.
Ketua TP PKK
juga memuji keuletan dan semangat pantang menyerah seluruh peserta pelatihan.
Ketekunan dan
keuletan dalam menimba ilmu, berlatih dan berlatih terus, bersungguh-sungguh,
tentunya adalah modal utama bagi suksesnya kegiatan ini, kita berharap mereka
yang mengikuti pelatihan hari ini adalah pelopor bagi teciptanya usaha batik
bercirikan Pakpak serta punya kearifan local Pakpak yang kelak akan dapat kita
produksi secara massal, jelas Ketua TP PKK yang juga Ketua Dekranasda,didampingi
Kadis Dprindagkop UMKM Pakpak Bharat
Elhidayat Berutu,SH.MAP.
Saat berkeliling
melihat-lihat hasil karya para peserta, Ketua TP PKK sempat memuji beberapa
hasil kerjaninan tangan para peserta yang tengah dikerjakan dan masuk dalam
proses pengeringan. Hasil kreasi para peserta ini menurutnya sangat bagus dan
unik serta belum ditemukan di pasaran.
Try
Suherianto, salah seorang intruktur pelatihan membatik yang sengaja didatangkan
dari Jogjakarta menjelaskan terkait materi pelatihan yang dia ajarkan
diantaranya teknologi pembuatan batik, teknologi pewarnaan batik zat warna sintetis,
proses pewarnaan dengan pewarnaan zat pewarna alami termasuk gambir.
Disamping
gambir sendiri, kita berikan dua pembanding yakni biji manggrove dan
batang manggrove, akan tetapi periorotas kita adalah gambir kering dan bubur
bubur, ini adalah uji coba pertama gambir dan saya lihat hasilnya cukup
memuaskan, ungkap Try Suheryanto.
Sementara itu
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Jansen silalahi menjelaskan tentang rancangan
besarnya bagi para pegiat dan pengrajin batik ini kedepannya.
Kita
mengharapkan adanya pelaku dan pengrajin batik ini, menggunakan bahan dasar
gambir yang sangat melimpah di Pakpak Bharat ini akan berkembang dan maju
kedepannya, difersifikasi dan penganekaragaman pemanfaatan gambir ini yang
harus kita kembangkan terus, disamping itu tentunya kita sekaligus akan dapat
mengangkat kearifan local melalui pemanfaatan gerga yang sudah kita kenal
selama ini untuk jadikan sebagai bentuk dasar motif batik ini. Kita harapkan
mereka ini menjadi pelopor dalam upaya mengangkat kearifan lokal seperti gerga
dan ukiran pakpak untuk kita aplikasikan dalam kain batik, ucap Jansen
menjelaskan.
Salah seorang
peserta asal Desa Maholida, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Silvia Tumangger
menyampaikan apresiasinya atas adanya pelatihan ini.
Menumbuhkan
minat membatik, memangun kecintaan akan batik sebagai salah satu warisan budya
leluhur Indonesia, menambah kretifitas, dan mudah-mudahan kedepannya kami
bisa bisa membuat usaha sendiri dibidang batik ini, mungkin kerja sama
dengan teman, saling bertukar ilmu, bertukar pikiran dan sebagainya, ucap dia
disela kesibukannya.
Empat puluh
peserta pelatihan membatik ini akan mengikuti pelatihan dasar membatik selama
lima hari kedepan. Panitia penyelenggara sengaja mendatangkan isntruktur yang
sangat ahli dan berengalaman dari Jogjakarta, Kota yang sejak lama dikenal
sebagai slaahsatu pusat batik di Tanah Air. .(PS/K.TUMANGGER).