Pemko Lhokseumawe Bentuk Satgas Operasi Sampah Untuk Ciptakan Lingkungan Sehat

/ Senin, 21 Maret 2022 / 19.17.00 WIB

● PARIWARA
POSKOTASUMATERA.COM|LHOKSEUMAWE– Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Lhokseumawe membentuk Satgas OPS (Operasi Sampah) untuk memberikan nuansa lingkungan yang sehat dan asri sebagai upaya penanganan mengurangi sampah dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa sama-sama menjaga lingkungan di jajaran wilayah Kota Lhokseumawe.

Syuib Kepala DLH Kota Lhoseumawe mengatakan, ia seringkali memperhatikan masyarakat masih membuang sampah sembarangan dan tidak pada tempatnya. Padahal, hal tersebut dapat memicu berbagai penyakit dan menjadikan lingkungan tidak sehat,  yang dapat mengancam warga Kota Lhokseumawe dari kambuhnya berbagai penyakit.

Dengan terbentuknya Satgas Operasi sampah, dirinya berharap agar dalam penanganan  membersihkan tumpukan sampah di wilayah kota Lhokseumawe. Tak luput dari dukungan masyarakat dalam upaya menciptakan Lhokseumawe dari serakan dan tumpukan sampah.

"Petugas membersihkan sampah dengan mobil truk pada setiap hari sabtu, namun kami sangat berharap partisipasi masyarakat tidak membuang sampah sembarangan diluar TPSS yang telah ditentukan/disediakan. Dengan adanya dukungan dan kesadaran masyarakat petugas kebersihan sangat terbantu. Karena persoalan sampah adalah persoalan bersama,"kata Syuib belum lama ini di Lhokseumawe .

Syuib menambahkan, Satgas Operasi Sampah akan berkeliling melakukan operasi sampah untuk membersihkan tumpukan gunung sampah terutama di wilayah titik pusat kota maupun sekitarnya. Kepala DLH Kota Lhokseumawe berharap, masyarakat bisa lebih peka lagi terhadap kebersihan lingkungan dan membangun kesadaran dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan menjadikan kota Lhoksemawe bersih, sehat, dan nyaman.

"Harapan besar masyarakat kita menjadi bagian dari yang mendukung dan membantu hingga menata pembuangan sampah pada tempat yang layak, kami sangat berharap semoga masyarakat Lhokseumawe saling mendukung terciptanya kebersihan kota Lhokseumawe, diantaranya saling memberi informasi dan edukasi," pungkas Syuib.

Hambatan dan tantangan yang dihadapi DLH dipengaruhi oleh perkembangan penduduk, pertumbuhan ekonomi, sosial, lingkungan, budaya, dan pembangunan fisik kota,

Berdasarkan wawancara peneliti dengan Kasubag Program Pelaporan DLH hambatan yang dihadapi berupa potensi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang kurang, upaya pengurangan, pemilahan sampah dan pengelolaan sampah dari sumbernya belum berhasil, kurangnya partisipasi dari masyarakat tentang keindahan Kota terutama para pedagang khusunya pedagang kaki lima, masih kurangnya pengawasan lapangan dan belum ada Qanun yang tegas mengatur tentang Keindahan Kota Lhokseumawe.

Keindahan Kota akan terwujud dengan kerjasama dari berbagai pihak, tidak hanya DLH namun partisipasi masyarakat sangat diharapkan. Berdasarkan wawancara peneliti dengan pekerja DLH faktor penghambat terciptanya keindahan Kota yaitu sikap masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, timbunan sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya, dan kualitas serta kuantitas petugas baik dari DLH maupun Dinas PU.

Kendala yang dihadapi DLH dalam mencapai visi misinya merupakan hal yang harus segera diatasi. Kendala yang di hadapai tidak hanya berdasarkan faktor internal namun juga dari ekstenal yaitu berupa pemanasan global, memasang spanduk liar di pohon-pohon taman Kota, serta adanya pihak-pihak tertentu yang salah mengartikan pengelolaan lingkungan.

Pekerja Kebersihan seksi Drainase dan Selokan DLH  tentang hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan kerja. Kesadaran masyarakat yang masih belum paham akan efek buruk dari sampah menjadi salah satu tantangan yang dihadapi DLH. Dalam hal ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, masyarakat yang tidak peduli akan lingkungan bersih, dan masyarakat yang kurang taat akan aturan-aturan tentang lingkungan sehat, demikian ungkap Kadis DLH Kota Lhokseumawe. (PS|D.AMRY).



Komentar Anda

Terkini: