POSKOTASUMATERA.COM - LABUHANBATU -Sekitar ratusan massa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai Universitas di Kabupaten Labuhanbatu gelar aksi di depan gedung DPRD Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Ujung Bandar Kecamatan Rantau Selatan, dengan tema "Labuhanbatu Bergerak, Mahasiswa dan Rakyat Menggugat", Senin (11/4/2022) sekira pukul 10.30 Wib.
Aksi tersebut diawali dengan longmarch dari pelataran parkir Masjid Raya Asrama Haji (Aektapa) menuju ke gedung DPRD Kabupaten Labuhanbatu. Gabungan Mahasiswa yang gelar aksi tersebut dari Univa, Unisla, ULB dan STITA Labuhanbatu
Di aksi tersebut, Khairul, koordinator Lapangan aksi tersebut mengatakan, aksi yang digelar dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai Universitas se-Labuhanbatu menuntut Enam hal kepada Pemerintah.
Enam tuntutan tersebut yakni, Tolak kenaikan harga BBM, Tolak kenaikan PPN 11%, Stabilkan harga - harga bahan pokok, Pecat Menteri bermasalah, Tolak penundaan pemilu, Tolak wacana 3 periode Presiden.
"Kami minta kepada bapak - bapak anggota dewan, agar mendengar aspirasi kami dari mahasiswa dan rakyat Kabupaten Labuhanbatu,"ujarnya.
Secara bersamaan, Aliansi Ummat dan Organaisasi Islam Kabupaten Labuhanbatu ikut menggelar seruan aksi dan tuntutan yang sama di depan gedung DPRD Labuhanbatu. Gabungan Aliansi Ummat dan Organisasi Islam yakni dari AL-UOIS dan DPP FPI (Front Persaudaraan Islam) Labuhanbatu.
Tak berselang lama, aksi keduanya diterima oleh Wakil Ketua I Arsyad Rangkuti dan Wakil Ketua II DPRD Labuhanbatu Abdul Karim. Sempat terjadi sedikit perdebatan terkait dengan penerimaan mahasiswa untuk dilakukan diskusi di ruang rapat paripurna.
Namun, hasil pembicaraan anggota DPRD, diskusi dengan kedua organisasi tersebut dilakukan di tengah - tengah massa aksi di depan gedung DPRD Labuhanbatu.
Wakil Ketua I DPRD Labuhanbatu Arsyad Rangkuti dari Fraksi Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) bersama Wakil Ketua II DPRD Labuhanbatu Abdul Karim dari Fraksi Partai Gerindra menerima aspirasi dari kedua organisasi yang menggelar aksi tersebut.
"Kami sudah mendengar apa yang menjadi tuntutan dari adik - adik mahasiswa. Kami menerima ini, dan akan kami teruskan ke pemerintah pusat apa yang telah menjadi tuntutan kalian,"ujar Abdul Karim sembari mengatakan surat penerusan tuntutan mahasiswa dan organisasi Islam usai diketik akan ditandatangani dihadapan massa aksi.
Aksi yang digelar kedua organisasi tersebut dijaga ketat oleh gabungan aparat hukum, TNI dan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, sejauh ini masih terlihat kondusif. (PS/Messo/Dani)
