Usai Kejadian, Wasit Ngaku Sakit Pinggang dan Tulang Pipi, Syahrizal Hasibuan : Enggak Ada Dipukul, Cuma Diamankan.

/ Sabtu, 28 Mei 2022 / 12.30.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - LABUHANBATU - Dunia sepak bola di Kabupaten Labuhanbatu tercoreng. Pasalnya, seorang wasit, Ibnu pemimpin pertandingan sepak bola event Turnamen Ramadhan Cup yang memperebutkan piala Bupati Labuhanbatu antara Tim Padang Matinggi Vs Tim Cinta Makmur, diduga dianiaya pemain dari salah satu tim sepak bola pada babak delapan belas besar, Senin (23/5/2022) kemarin.


Pemukulan terhadap wasit tersebut dilakukan oleh pemain dari Tim Padang Matinggi. Mirisnya, pertandingan sepak bola Turnament Ramadhan Cup itu disaksikan langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu di stadion Binaraga Jalan Binaraga Kelurahan Siringo - Ringo Kecamatan Rantau Utara.

Berasal dari video yang tersebar di media sosial Facebook, terlihat wasit sedang dikejar oleh pemain dari Tim Padang Matinggi. Dari video tersebut, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olah Raga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Labuhanbatu sekaligus Sekretaris kepanitiaan Turnamen Ramadhan Cup Syahrizal Hasibuan ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa peristiwa wasit dikejar hanya diamankan saja, tidak ada terjadi pemukulan. "Sudah selesai bg nda,"balasnya via WhatsApp, Jum'at (27/5/2022).

Syahrizal kembali menerangkan, peristiwa dikejarnya wasit berawal dari kesalah fahaman antara wasit dengan pemain dari tim Padang Matinggi. Dikarenakan pemain menegur wasit untuk memprotes. Namun, teguran pemain ke wasit tidak di indahkan wasit. Maka, pemain dari tim Padang Matinggi melagakan kepalanya dengan wasit. Disini, wasit mengeluarkan kartu merah kepada tim Padang Matinggi tersebut, dan terjadilah pengejaran.

"Kesalah fahaman aja. Pemain dan wasit laga kepala. Kemudian dikeluarkan kartu merah. Pengejaran itu hanya untuk diamankan. Mereka berdua (wasit dan pemain) berkawannya. Sudah aman itu,"katanya sembari menyatakan tidak ada pemukulan yang terjadi saat peristiwa tersebut. 

Dikutip dari utamanews dan wawancara dari beberapa sumber. Kejadian insiden dugaan pemukulan tersebut, bermula ketika pemain Tim Padang Matinggi melakukan protes kepada wasit karena tidak mengeluarkan kartu. Saat itu, wasit tidak merespon dan hanya diam. Salah seorang pemain yang protes, melagakan kepalanya dengan wasit dan tindakan itu langsung diganjar kartu merah. Setelah itu, terjadilah pengejaran dan dugaan pemukulan terhadap wasit (Ibnu) yang memimpin pertandingan.

Ibnu, wasit yang memimpin pertandingan tersebut, ketika dikonfirmasi mengatakan, penyelesaian kejadian itu sudah diserahkan ke pihak panitia. "Nanti beda - beda abang buat ceritanya, enggak enak. Ini mau diselesaikan panitia. Abang tanya aja sama panitia,"ucapnya.

Dari kejadian itu, Ibnu mengalami cidera bagian belakang dan tulang pipinya. "Pinggang bagian belakang dan tulang pipi lah ini," Sebut Ibnu

Saat ditanya lagi, terkait kejadian tersebut apakah sudah buat laporan polisi, Ibnu mengatakan "Ngak ada, ngak ada bang," Tukasnya. (PS/Ricky)
Komentar Anda

Terkini: