POSKOTASUMATERA.COM - PALEMBANG - Preservasi jalan dan jembatan wilayah III Palembang - Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan nilai kontrak 22 milyar lebih dikerjakan asalan jadi dan tidak memenuhi syarat.
Mengapa tidak, dari hasil pantauan Poskotasumatera.com semenjak teken kontrak oleh pemenang tender PT.DVR yang berkantor di Muara Kati Lubuk Linggau Sumsel, yang dalam kontrak tertera bulan Januari 2022 s/d Desember 2022. Setelah bulan berjalan pengerjaan proyek tersebut sudah banyak yang rusak seperti drainase yang berada di Lintas Desa Sigam II Kecamatan Gelumbang Muara Enim. Belum lagi tampal sulam jalan negara Palembang - Prabumulih sudah banyak yang mengelupas.
Salah satu warga Desa Sigam II berinisial H saat diwawacara awak media pada hari Rabu (07/09/2022) di lokasi proyek drainase menyebutkan, bahwa pada saat pengerjaan proyek pada pagi hari saat selesai dipasang sore harinya sudah roboh.
"Proyek tersebut pagi dikerjakan dan dipasang sorenya sudah diroboh. Setelah dikroscek ke lapangan bahan meterial banyaklah pasir dari pada semen, wajarlah bangunan roboh," ujarnya.
Ketua LSM Mitra Kajati Sumsel H.Taswin menanggapi pengerjaan proyek yang terkesan asal jadi tersebut. Ia mengatakan pihaknya (LSM Mitra Kajati) akan melaporkan pengerjaan proyek tersebut ke Kajati Sumsel.
"Kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut sudah menyalahi aturan, drainase yang dibangun sudah banyak roboh karena bahan material tidak memenuhi standar. Kita akan melayangkan surat pengaduan dan akan melaporkan ke Kajati Sumsel," ucapnya pada Poskotasumatera.com, Senin (12/09/2022).
(PS/RUSLAN)
