Kasus Ibu Hamil 34 Orang dan Anak Baduta 40 Orang serta 850 anak Stunting.

/ Jumat, 23 Desember 2022 / 17.07.00 WIB

 

POSKOTASYMATERA. COM - BANGKINANG KOTA- Setelah Inovasi dan Trobosan Guna mempercepat Penurunan Stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar melakukan Pertemuan Deseminasi dan Evaluasi Audit Kasus Stunting Tahun 2022, yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Kampar, Jum’at (23/12/2022). 

Evaluasi Audit Kasus Stunting ini dihadiri oleh Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Edi Afrizal didampingi oleh Tim Pakar Audit Stunting Kabupaten Kampar Dedi Rohyani dan Ikatan Dokter Anak Indonesia, TP-PKK Kampar, Puskesmas serrta Tamu udangan lainnya. 

Deseminasi dan Evaluasi ini kasus ini sasarannya merupakan Ibu Hamil dan keluarga yang memiliki baduta stunting. 

Menurut data TPPS Kampar, Pelakasanaan audit kasus stunting  ada 8 (delapan) Desa di 5 (Lima) Kecamatan dengan jumlah sasaran audit ibu hamil sebanyak 34 orang dan anak baduta atau anak usia dibawah dua Tahun sebanyak 40 orang. 

Maka, saat ini dilaksanakan Desiminasi Hasil audit Kasus stunting Kepada Seluruh TPPS kecamatan dan desa menjadi Program utama dikabupaten Kampar. 

Dalam hal tersebut, Ketua Tim Percepan Penurunan Stunting Drs. H. Yusri, M.Si yang diwakili Sekretaris TPPS Kampar Edi Afrizal mengatakan bahwa Hasil gerakan Audit Kasus Stunting yang dilakukan oleh TPPS Kecamatan Terdapat 850 anak Stunting yang tersebar di 21 Kecamatan dan seluruh Desa yang ada diKabupaten Kampar. 

“Edi Afrizal Menegaskan bahwa Peran Penting Kepala Desa dalam Menggerakkan Kader Pembangunan Manusia dan Tim Pendamping Keluarga yang ada di tingkat desa, Prioritas Program dan kegiatan desa dalam penurunan stunting sangat dibutuhkan karena Kepala desa yang paling dekat dengan Keluarga Beresiko Stunting.”ungkapnya.” 

“Saya berharap kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Untuk memastikan Percepatan Penurunan Stunting sebagai Prioritas di daerah dan dipastikan setiap intervensi yang diperlukan sampai hingga ke tingkat keluarga dikategorikan beresiko stunting dilaksanakan secara Konvergensi, terpadu dan Terukur.”tutupnya.” 

Dalam Akhir Acara tersebut, Ikatan Dokter anak Indonesia memberikan bantuan anak stunting Barupa Susu untuk Desa Tanjung Berulak dan Kuapan dan langsung diterima oleh Kepala Desa tersebut. (PS/NURMAN) 

Komentar Anda

Terkini: