Petani Bawang Putih Gagal Panen, bantuan Kementan tidak sesuai Rencana Tanam

/ Rabu, 08 Maret 2023 / 12.22.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-JAKARTA- Aktivis Mahasiswa Pancasila, Fadhly. SH sesuai Rilis Berita yang diterima Poskotasumatera.com (07/03/2023). Dalam Rilisnya Aktivis ini menjelaskan bahwa Terdapat Kegiatan Kampung Hortikultura Tahun 2021 pada Ditjen Horti yang antara lain berupa kegiatan pemberian bantuan bawang putih. Tujuan kegiatan tersebut antara lain untuk memenuhi target pencapaian peningkatan produksi, produktivitas, peningkatan luas panen, mendorong pola tanam dalam mengatur sebaran produksi sepanjang tahun, serta meningkatkan minat dan motivasi petani dalam berusaha. 

Berdasarkan hasil wawancara Tim BPK RI kepada Poktan atas kegiatan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Bantuan benih bawang putih kepada 170 Poktan di 19 kabupaten sebesar Rp29.544.372.047,00 diberikan tidak sesuai jadwal rencana tanam yang telah disepakati. 

Jadwal tanam merupakan penetapan waktu untuk pelaksanaan kegiatan penanaman mulai dari persiapan lahan, pengolahan tanah, pemilihan benih, penanaman, dan pemeliharaan pertanaman. Selain itu, jadwal tanam telah mempertimbangkan kondisi agroklimat, kebiasaan penanaman, dan ketersediaan lahan anggota Poktan.

Selain itu yang jadi Permasalahan adalah Bantuan benih bawang putih kepada 79 poktan di 10 kabupaten sebesar Rp13.632.994.405 diberikan kepada Poktan yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam berbudidaya bawang putih.

Salah satu faktor pendukung keberhasilan budi daya bawang putih adalah kesanggupan dan kemampuan petani dalam berbudi daya sesuai praktik hortikultura yang baik antara lain dalam proses pemilihan lahan, pemilihan dan sortasi benih, persiapan dan pengolahan lahan, pengelolaan air, dan pemupukan dan pengendalian OPT.

Hasil uji petik dan wawancara TIM BPK RI pada Poktan penerima, petugas PPL, dinas pertanian setempat, dan hasil isian monitoring dan evaluasi Sekretaris Direktorat Hortikultura menunjukkan bahwa Poktan penerima bantuan Kampung Bawang Putih baru pertama kali mengembangkan bawang putih dan belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk berbudi daya bawang putih.

Hasil konfirmasi pada 38 Poktan, dinas pertanian setempat serta hasil monitoring dan evaluasi Ditjen Horti menunjukkan bahwa 12 Poktan pada tujuh kabupaten mendapatkan hasil panen bawang putih basah dari kisaran 3,4 ton/ha s.d 17 ton/ha dengan harga Rp8.000,00 - 25.000,00/kg.

Namun demikian, 26 Poktan pada 13 kabupaten/kota mengalami gagal panen atau mendapatkan hasil tidak sesuai yang diharapkan . Harga bawang putih yang diperoleh poktan dari hasil panen masih sangat variatif (Rp5.000,00-Rp25.000,00) dan sangat murah dari pada harga pasaran bawang putih impor yang berkisar antara Rp30.000,00 - Rp35.000,00, sehingga Poktan penerima bantuan, tidak tertarik untuk menanam bawang putih kembali, sesuai hasil wawancara BPK dengan Poktan. 

Selain itu berdasarkan hasil wawancara dan cek fisik bantuan pusat kepada Gapoktan Desa Wiwipemo, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur diketahui bahwa terdapat keluhan atas bantuan yang diterima berupa benih bawang Putih lumbu hijau dan benih sebar total 14 ton senilai Rp631.610.000,00. Adapun keluhan Petani akibat Benih bawang putih lumbu hijau umbinya menempel dan keras, sehingga saat penanaman hasilnya juga tidak baik, tidak dapat dijual dan dikonsumsi juga sulit, karena umbi kecil-kecil menempel dan keras. selain itu Petani baru memulai menanam bawang putih, tersedia lahan dengan dataran yang lebih tinggi, namun belum disiapkan jalan tani menuju lokasi tersebut sehingga sulit dijangkau.(PS/HF)

Komentar Anda

Terkini: