Konfirmasi Karyawan Tewas, Wartawan Nyaris Dijepit Gerbang Baja PT Gunung Gahapi

/ Minggu, 05 Juni 2022 / 11.08.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN - Diduga kecerobohan oknum Marinir sebagai keamanan di PT Gunung Gahapi, sejumlah wartawan yang menjalankan tugasnya nyaris terjepit gerbang baja di perusahaan pengolah besi ini.

Kejadian tak pantas berlangsung, Kamis (2/6/2022) malam. Akibatnya para pekerja pers ini trauma. Bagaimana tidak, saat akan masuk ke lokasi pabrik guna meminta izin konfirmasi tiba tiba gerbang baja automatic bergerak nyatis menjepit wartawan.

Awalnya sejumlah wartawan akan melakukan liputan kejadian, Korban tewas akibat kecelakaan kerja. Korban warga Titipan merupakan pekerja PT Gunung Gahapi di Jalan Yos Sudarso KM 10 Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli.

Karyawan ini, infonya jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter saat memotong besi hingga tewas, Kamis (02/06/2022) sore.

Sekitar Pukul 20.00 WIB, tim media diantaranya Anto Canang dari media Bidik Kasus, Jumadi dari Radarindo, Umar dari Baratha News dan Firman dari Metro Rakyat,  ingin meminta izin konfirmasi ke manajemen PT Gunung Gahapi tersebut, ternyata wartawan dikejutkan dengan bantingan pintu gerbang baja Automatic (Hidrolik).

"Kita mau konfirmasi ke PT Gunung Gahapi, lalu saya masuk pertama, kawan seperti berbaris mengikuti satu persatu masuk ke dalam, namun ketika saya baru masuk sekitar tiga langkah di pintu gerbang, bergerak menghempas ke kanan ke kiri, sekira hitungan beberapa detik pintu gerbang pun terbuka dengan kondisi saya di dalam dan tiga teman teman diluar hanya bisa melihat sepandangan saja," ujar Firman.

Wartawan lain, Jumadi menambahkan, ketika mau melangkah masuk namun saya batalkan dan bersamaan pintu gerbang membanting dahsyat.

"Kami kaget dan hanya bisa lihat dari luar saja karena teman kami Firman sudah masuk ke dalam, Alhamdulillah saya selamat," ungkap Jumadi.

Senada dengan Jumadi,  Umar pun  mengatakan kalau kejadian itu diduga kuat ada unsur kesengajaan untuk membuat semua down, atau ada unsur yang lain.

"Saya lihat dari depan pabrik tidak ada lambang K3, padahal ada korban jatuh dari ketinggian, katanya ada pengerjaan pemotongan besi di dalam pabrik, kita perlu mempertanyakan ada apa ini," wartawan lain, Anto Canang.

Pasca kejadian muncul petugas jaga mengaku bernama Alam dikenal aktif di Bataliyon Marinir. Dengan enteng mengaku hanya karena salah pencet tombol pengatur gerbang baja.

TINDAK TEGAS

Menyikapi dugaan aksi tak wajar dilakukan petugas jaga PT Gunung Gahapi ini, Ketua DPD Perkumpulan Jurnalis Indonesia (PJI) Sumut Irfandi meminta Dinas Tenaga Kerja dan Polisi mengusut kecelakaan kerja di perusahaan itu sembari menggali keterangan aksi tak wajar pada jurnalis.

"Perlakuan tak wajar pada Jurnalis juga harus diusut. Perusahaan harus bertanggungjawab atas tragedi gerbang baja yang mengakibatkan terhalangnya kerja pers," tegasnya.

Selain itu, Pimpinan Oknum mengaku Marinir yang bertugas di PT Gunung Gahapi ini harus menindak anggotanya serta ditarik ke kesatuan. 

"Alasannya salah pencet tombol. Oknum ini harus ditindak dan ditarik ke kesatuan. Kalau salah pencet senjata api bagaimana itu. Bisa gawat,"tegas Owner media ini.

Kepada rekan media, Irfandi menganjurkan menempuh jalur hukum agar tak terulang kembali dugaan penghalangan kerja pers. (PS/RED) 


Komentar Anda

Terkini: