POSKOTASUMATERA.COM – DAIRI - Ulos Silalahi merupakan satu kearifan lokal atau mahakarya dari Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi yang sudah turun temurun sejak ratusan tahun yang lalu.
Dengan kekhasannya yang berbeda dari ulos-ulos
lain di sekitar Danau Toba, Ulos Silalahi mungkin menjadi yang paling jarang
didengar masyarakat.
Keberadaan Ulos Silalahi tidak terlepas dari
latar belakang budaya yang ada. Pengenalan akan sejarah Silahisabungan menjadi
benang merah keunikan Ulos Silalahi di dalam kehidupan masyarakat.
Terdapat 15 jenis Ulos Silalahi yang ditemukan
di daerah Silahisabungan dan digunakan dalam upacara adat Batak. Ulos tersebut
adalah Ulos Gobar, Ulos Simangkat-angkat, Ulos Siantar-antar, Ulos Jungjung,
Ulos Sakkot Borna, Ulos Hatirongga, Ulos Polang-polang, Ulos Bintang Maratur,
Ulos Sitorop Gatip, Ulos Sidosdos, Ulos Pangiring, Ulos Suri-suri Sanggar, Ulos
Gipul, Ulos Sigara Topi, dan Ulos Silada-lada.
Dari segi warna, Ulos Silalahi memiliki tiga
warna utama yaitu hitam, merah, dan putih serta tambahan warna pendukung
lainnnya seperti warna abu-abu (campuran putih dengan hitam), warna merah maron
(campuran merah dengan hitam), dan warna biru dongker (warna hitam yang agak
gelap yang diberi campuran blau ketika mengunggas).
Kesederhanaan inilah yang menunjukkan ciri
khas Ulos Silalahi. Dari segi motif, Ulos Silalahi memiliki motif sederhana
yang hanya berupa siluet garis di lembar kainnya, seperti motif Ulos Gobar dan
Ulos Pangiring.
Kini Pemerintah Kabupaten Dairi dengan
dukungan masyarakat Dairi, khususnya Silahisabungan senantiasa berupaya
melestarikan Ulos Silalahi serta mengembangkannya menjadi produk ready to wear
(siap pakai), sehingga tercipta kombinasi yang baik antara pelestarian adat dan
peningkatan kesejahteraan penenun.
Ulos Silalahi telah dikembangkan menjadi
sebuah fesyen tanpa mencederai budaya yang telah ada sejak turun temurun. Ulos
Silalahi sebagai fesyen menggunakan motif adat, motif modern, dan ditenun
menggunakan benang katun sehingga lebih nyaman untuk digunakan.
Ulos Silalahi sebagai fesyen juga menggunakan
pewarna alam dari tumbuhan sekitaran Tao Silalahi yang kemudian diformulasi
sehingga menghasilkan warna-warna menarik. Upaya pelestariannya memberikan
peningkatan kesejahteraan bagi petenun di Silahisabungan.
Berkat upaya Pemerintah Kabupaten Dairi di
bawah pimpinan Bupati Eddy Berutu, kini Ulos Silalahi semakin dikenal dan
diminati masyarakat luas, bahkan hingga luar negeri.
Pada tahun 2019, Ulos Silalahi pernah tampil
dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019 yang digelar di Antoon Van Dijk
Brasserie, Antwerpen Belgia.
Ulos Silalahi juga pernah tampil di Hari Ulang
Tahun Dekranasda ke-43 di Medan, Pameran Busana di Alun-alun Grand Indonesia
Mall yang berkolaborasi dengan Merdi Sihombing, Gala Dinner F1H2O di Balige,
dan beberapa kegiatan bergengsi lainnya.
Dan sesaat lagi, Ulos Silalahi akan kembali
memamerkan keindahannya dalam Aquabike Jetski World Championship Lake Toba
Tahun 2023. (PS/K.TUMANGGER).