POSKOTASUMATERA.COM – DAIRI - Sepertinya, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi dalam mengendalikan Stunting sebagai salah satu program nasional tidak henti-hentinya. Kali ini Pemkab Dairi bersama dengan Yayasan Mercy Corps Indonesia (YMCI) dan Starbucks Foundation melakukan penandatangan kesepakatan bersama (MoU) dalam rangka peluncuran Program BENTANI Light yang digelar di Aula Kantor Bappeda, Kabupaten Dairi, Jumat (12/7/2024).
Kehadiran YMCI dan Starbucks di Kabupaten
Dairi dengan berfokus pada peningkatan akses kebersihan, kesehatan, kemampuan
kepemimpinan dan kesejahteraan ekonomi terutama perempuan di komunitas daerah
penghasil kopi seperti Kabupaten Dairi tentu menjadi sebuah langkah baik. Semua
ini intinya adalah dalam rangka menyukseskan program nasional pengendalian stunting.
Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati
Dairi, Surung Charles Bantjin sebelum penandatangan MoU. Disebutkan program
peningkatan kualitas hidup keluarga melalui program BENTANI Light ini tidak
hanya sebatas penandatanganan semata namun lebih dari itu, harapan kita bersama
program ini akan melahirkan perempuan petani kopi yang terampil, inovatif dan
mandiri yang mapan dan mampu mengelola keuangan keluarga demi peningkatan
ekonomi keluarga.
“Ini harapan kita bersama, mengambil peran
berkolaborasi melahirkan perempuan petani kopi atau istri petani yang terlatih
untuk pola hidup bersih, yang muaranya menjadi salah satu usaha dalam mencegah
dan menurunkan stunting di Kabupaten Dairi. Saya harap peran camat dan kepala
desa untuk memotivasi perempuan di desa masing-masing untuk aktif mengikuti
setiap kegiatan yang digelar Mercy Corps Indonesia yang program ini akan
berlangsung hingga Januari 2026,” kata Charles.
Sebelumnya, Execitive Director Mercy Corps
Indonesia, Ade Soekadis menyampaikan, ada tiga tujuan program ini seperti
peningkatan akses fasilitas air bersih, sanitasi dan kebersihan (WASH), serta
mendukung edukasi kesehatan masyarakat terkait isu stunting dan nutrisi
keluarga, selain itu program ini juga bertujuan guna peningkatan pengetahuan
literasi keuangan dan usaha untuk perempuan petani kopi melalui pelatihan dan
pendampingan yang bekerjasama dengan lembaga keuangan formal.
“Yang
paling penting lagi, program ini juga bertujuan untuk mendukung pengembangan
usaha non pertanian untuk istri petani kopi dan anak muda perempuan melalui
layanan mentoring digital dan akses ke pasar serta layanan keuangan formal,”
ini tak kalah pentingnya,” kata Ade menutup.
Disebutkan
Ade, latar belakang program ini lahir dari adanya 1,3 juta orang hidup dibawah
garis kemiskinan nasional yang tinggal di Sumatera Utara Tahun 2022. Dairi yang
merupakan satu dari Dua Belas Kabupaten di Sumut memiliki 80. 000 Ha Kopi
Arabika dan menghasilkan 76,53 ribu ton biji kopi, namun disisi lain Dairi
memiliki prevalensi stunting sebesar 24%, jauh lebih tinggi dari target
nasional yakni 14 % sehingga perlu mendapat atensi.
Diinformasikan,
3700 orang warga petani Dairi di 10 desa di Kabupaten Dairi, akan mendapatkan
program ini, seperti Desa Huta Rakyat, Desa Tanjung Beringin, Desa Perjuangan,
Desa Pegagan Julu VIII, Desa Pegagan Julu IX, Desa Lingga Raja II, Desa
Simanduma, Desa Parbuluan, Desa Laehole I, dan Desa Sitinjo.
Hadir
juga dalam kegiatan ini, para kepala OPD terkait, Kakancab Bank Sumut
Sidikalang, Edi Primsa Brahmana, General manager Farmer Support Center
Starbucks Indonesia, Masyita Daud, serta camat dan kepala desa yang ikut serta
dalam program ini. (PS/K.TUMANGGER/KANSIOM).