Panen Kacang Panjang Hasil Praktik Siswa SMKN 1 Muara Batangtoru: Bukti Nyata Pembelajaran Pertanian Terapan

/ Senin, 13 Oktober 2025 / 12.08.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI SELATAN — Siswa kelas X jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) SMKN 1 Muara Batangtoru melaksanakan kegiatan panen kacang panjang pada Senin, 13 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu implementasi nyata dari pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang diterapkan di sekolah tersebut, di bawah bimbingan langsung para guru produktif Rini Nasution S.P dan dukungan penuh Kepala Sekolah, Dr. Siti Masitoh Sinaga.


Kegiatan panen ini tidak sekadar menjadi ajang praktik pertanian, tetapi juga wahana pembentukan karakter kerja keras, tanggung jawab, dan kolaborasi antar siswa. Dalam kegiatan tersebut, siswa terlibat mulai dari proses penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan. “Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menumbuhkan rasa cinta terhadap pertanian sekaligus membekali siswa dengan keterampilan nyata yang relevan dengan dunia kerja,” ujar Dr. Siti Masitoh Sinaga dengan penuh semangat.


Secara ilmiah, tanaman kacang panjang (Vigna unguiculata sesquipedalis) merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi dan kaya manfaat gizi. Proses penanaman yang dilakukan oleh siswa SMKN 1 Muara Batangtoru mengikuti kaidah agronomis, seperti penggunaan benih unggul, pengaturan jarak tanam, serta penerapan sistem irigasi sederhana yang efisien. Pendekatan ini sekaligus mengajarkan siswa tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Menurut laporan guru pembimbing ATPH Rini Nasution S.P, hasil panen kali ini menunjukkan produktivitas yang cukup baik dengan rata-rata panjang buah mencapai lebih dari 60 cm per polong. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari penerapan teknik budidaya yang tepat serta pengawasan rutin terhadap kondisi tanah dan serangan hama. Data ini menjadi bahan evaluasi sekaligus dasar ilmiah bagi siswa untuk melakukan analisis produktivitas tanaman di musim tanam berikutnya.


Selain aspek akademik, kegiatan panen ini juga memiliki nilai sosial dan ekonomi. Sebagian hasil panen dijual melalui unit kewirausahaan sekolah, sedangkan sebagian lainnya digunakan sebagai bahan edukasi dalam pengolahan produk hortikultura. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang budidaya, tetapi juga rantai nilai (value chain) dari hasil pertanian — mulai dari produksi hingga pemasaran.


Kepala SMKN 1 Muara Batangtoru, Dr. Siti Masitoh Sinaga, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk penerapan kurikulum Merdeka Belajar yang menekankan pada pengalaman nyata di lapangan. “Kami ingin menjadikan sekolah ini sebagai laboratorium hidup, di mana setiap siswa bisa belajar dari alam dan menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.


Dengan adanya panen kacang panjang ini, SMKN 1 Muara Batangtoru semakin menegaskan komitmennya sebagai lembaga pendidikan vokasi yang tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga praktik berbasis sains dan kewirausahaan. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Tapanuli Selatan untuk terus mengembangkan pembelajaran berbasis proyek yang berdampak langsung bagi peserta didik dan lingkungan sekitar.(PS/BERMAWI)




Komentar Anda

Terkini: