Malintang Harahap Kepala Perumda Tirtanadi Tapsel
POSKOTASUMATERA.COM–TAPSEL–Di tengah sisa lumpur dan bebatuan longsor yang masih membekas, harapan warga Desa Sihopur, Kecamatan Angkola Selatan, perlahan kembali menyala. Sejak Minggu pagi (14/12/2025), tim Perumda Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan terlihat bekerja tanpa henti di lokasi bencana, berupaya memulihkan akses dan jaringan air bersih yang terputus akibat longsor dan banjir.
Kepala Perumda Tapsel, Malintang Harahap, memilih turun langsung ke lokasi terdampak. Dengan sepatu bot berlumpur dan helm keselamatan, ia memastikan setiap proses berjalan sesuai rencana. “Alat berat sudah kita turunkan agar akses yang tertutup material longsor bisa segera dibuka,” ujarnya di sela-sela peninjauan lapangan, menggambarkan keseriusan tim dalam menghadapi situasi darurat ini.
Longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi itu memutus jalur vital distribusi air bersih sepanjang 250 meter dan tambahan 150 meter yang mengalir menuju Kota Padangsidimpuan. Bagi warga, gangguan ini bukan sekadar kerusakan infrastruktur, tetapi menyangkut kebutuhan paling dasar dalam kehidupan sehari-hari: air bersih untuk memasak, mandi, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Meski kondisi medan cukup berat, tim teknis tetap berusaha melakukan pengaliran air pascabanjir secara bertahap. Mereka bekerja dengan penuh kehati-hatian, menyusuri jalur pipa yang tertimbun tanah dan bebatuan, sambil menunggu pembukaan jalan longsor selesai dilakukan. Setiap langkah diambil dengan mempertimbangkan keselamatan pekerja dan keberlangsungan layanan.
Upaya pemulihan ini juga diperkuat dengan koordinasi lintas sektor. Perumda Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan menjalin kerja sama erat dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Desa Sihopur. Sinergi ini menjadi kunci agar perbaikan jalan, pengamanan pipa, dan normalisasi distribusi air dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
Malintang Harahap mengungkapkan, sebagian jaringan pipa diduga tertimbun material longsor sehingga diperlukan pengalihan sementara. Langkah ini diambil demi mencegah kebocoran dan menjaga kualitas air yang tetap aman dikonsumsi. “Kami ingin memastikan air yang sampai ke rumah warga tetap layak dan berkelanjutan,” tuturnya dengan nada penuh tanggung jawab.
Menutup laporannya, Malintang menyampaikan harapan dan doa agar proses pemulihan segera tuntas. Ia juga memohon pengertian serta dukungan masyarakat atas keterbatasan yang terjadi akibat bencana alam. “Ini ujian bersama. Kami berkomitmen untuk terus hadir dan bekerja maksimal agar layanan air bersih kembali normal,” pungkasnya, menegaskan bahwa di balik pipa dan mesin, ada kepedulian yang terus mengalir untuk masyarakat. (PS/BERMAWI)
