TOL:Gambar Ruas Tol Trans Sumatera dari Medan-Tebing Tinggi. POSKOTA/INT
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Pembangunan
insfrastruktur Jalan Tol Kualanamu-Tebing Tinggi yang baru diresmikan Presiden
Jokowi alami gangguan. Puluhan pengguna Tol Trans Sumatera ini dilempari batu
oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Akibatnya, kendaraan pengguna tol
mengalami berbagai kerusakan diantaranya pecah kaca, lecet body maupun retak
bagian body disana-sini. Hingga pengguna tol meminta PT Jasa Marga selaku
pengelola meningkatkan keamanan di ruas-ruas jalan terindikasi rawan gangguan.
Berdasarkan keterangan korban, Rabu
(18/10) pelemparan batu yang mereka alami terjadi di sekitar perkebunan sawit Kecamatan
Teluk Mengkudu Kab. Sergai.
Tragedi ini dibenarkan Direktur Teknik
dan Operasional PT Jasa Marga Kualanamu Tol, Agus Choliq.
Dia mengakui sudah 12 mobil pribadi
yang menjadi sasaran pelemparan. Aksi pelemparan tidak hanya terjadi pada malam
hari, saat terang pun pelaku tetap menjalankan aksinya.
Menurut Agus, pelemparan paling banyak
terjadi di Kilometer 66 tepatnya di dekat gerbang tol Teluk Mengkudu, Kabupaten
Serdangbedagai. “Di lokasi itu, semuanya perkebunan sawit. Kami menduga pelaku
dari sekitar perkebunan itu. Kami sudah berkoordinasi dan membuat laporan ke
Polsek Teluk Mengkudu dan Satreskrim Polres Serdangbedagai,” kata Agus.
Dia berharap pelaku pelemparan
secepatnya ditangkap dan ditindak sesuai hukum yang berlaku karena telah
melakukan teror kepada pengendara yang melintasi tol.
“Dalam
kasus ini pihaknya tidak akan lepas tanggung jawab. Saat ini PT Jasa Marga
Kualanamu Tol masih melakukan investigasi dan menghitung seberapa besar
kerusakan yang dialami pemilik mobil,” tegasnya.
Dia menghimbau para korban segera
membuat laporan ke pihak kepolisian biar secepatnya di proses dan untuk
mengantisipasi kejadian terulang, PT Jasa Marga Kualanamu Tol sudah
berkoordinasi dengan patroli Ditlantas Polda Sumut supaya meningkatkan patroli
di lokasi titik rawan pelemparan.
Dijelaskannya, delapan armada patroli
milik PT Jasa Marga Kualanamu Tol juga sudah bekerja 24 jam agar bisa
memberikan kenyamanan bagi pengguna tol yang masih bebas tarif hingga Jumat
(19/10) mendatang.
Mengetahui
kejadian ini, polisi pun cepat turun
tangan. Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan menegaskan akan melakukan koordinasi
dengan pihak Jasa Marga.
“Kita
akan segera melakukan kerjasama dengan Jasa Marga, berdiskusi membicarakan pola
pengamanan di sana,” ujar Nainggolan.
Disinggung soal teknis pengamanan,
Nainggolan enggan membeberkan. Sebab, itu akan memudahkan bagi pelaku kejahatan
mendeteksi pergerakan petugas keamanan.
Yang jelas, tegasnya, pihaknya akan
melakukan pengamanan Patroli Jalan Raya (PJR) secara mobile di kawasan Jalan
Tol untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Kalau teknis pengamanannya rahasia
bos. Kalau kita beberkan, bisa dimanfaatkan pelaku untuk menghindari kejaran
petugas. Tapi, kita akan melakukan pengamanan sesuai koordinasi dengan pihak
Jasa Marga nantinya,” tegasnya.
Nainggolan meminta, kepada warga
masyarakat yang telah menjadi korban kejahatan di Jalan Tol, seperti pelemparan
kaca mobil segera melapor ke pihak berwajib, agar pelakunya bisa diproses
secara hukum.
Demikian juga kepada masyarat, diimbau
untuk tidak melakukan aksi kejahatan hingga mengganggu kenyamanan pengguna
Jalan Tol, karena akan ditindak tegas.
“Pasti
kita tindak tegas pelakunya. Apalagi, kalau sudah ada korban yang melapor ke
kita (polisi, red). Untuk itu, masyarakat kita imbau jangan buat keributan di
Jalan Tol,” pungkasnya. (PS/NET)
