Butong ‘Gebuk’ Dinas PU Kota Medan Soal Jalan dan Drainase

/ Sabtu, 11 November 2017 / 01.07.00 WIB
RESES: Surianto, SH dalam Reses III anggota DPRD Kota Medan tahun 2017  di Jalan Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (9/11). POSKOTA/BUDIANTO

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Anggota DPRD  kota Medan Surianto SH yang akrab disapa Butong mengomel panjang dan ‘menggebuk’ Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan tentang tak terakomodirnya usulan anggota dewan soal jalan dan drainase.

Pria kelahiran Jalan Paluh Nibung Kel. Paya Pasir Medan Marelan yang terjun ke politik melalui Partai Gerindra ini mengaku kecewa terhadap SKPD, terutama Dinas Pekerjaan Umum (PU), karena selama ini usulan masyarakat tidak terakomodir dengan baik.

“Padahal, untuk perbaikan infrastruktur jalan dan drainase telah dianggarkan sebesar Rp1 triliun lebih di APBD 2017. Tapi dalam pelaksanaannya banyak yang tidak dikerjakan, terutama di kawasan utara Kota Medan,” sebut Surianto ketika melaksanakan Reses III anggota DPRD Kota Medan tahun 2017  di Jalan Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (9/11).

Memang, sebut pria yang akrab disapa, Butong, ini Pemko Medan memilah dari hasil Reses anggota dewan mana yang menjadi wewenangnya atau tidak. Tapi, bagi anggota dewan sendiri, semua hasil reses dimasukkan dalam laporan dengan harapan dapat direspon, sehingga keluhan masyarakat dapat diatasi.

“Yang buat enggak enaknya, kita yang jadi “bau” di masyarakat. Karena dinilai keluhan mereka tidak ditanggapi. Masyarakat mana mau tahu kalau hal yang diadukan ke wakil rakyat menjadi wewenang Pemprov, Pemko atau pemerintahan pusat,” jelasnya.

Butong mencontohkan, terkait putusnya jembatan Sicanang. Masyarakat banyak yang mengeluhkannya kepada para anggota dewan. Padahal, itu sudah ada anggaran yang dialokasikan di APBD. “Itupun tetap anggota dewan yang disalahkan masyarakat,” katanya.

Selama ini, sebut Butong, banyak hasil Reses tidak pernah direalisasi oleh Pemko Medan melalui SKPD terkait. Padahal, setiap anggota dewan yang melakukan Reses, pasti akan melaporkan masukan masyarakat kepada Sekretariat DPRD untuk selanjutnya dikirimkan ke Pemko untuk dijadikan bahan penyusunan program pembangunan agar ditampung anggarannya.

“Sekarangkan kita bingung, setiap kali Reses masyarakat selalu mempertanyakan masalah tersebut. Lalu, untuk `apa kita Reses dan menampung aspirasi masyarakat kalau memang tidak ada realisasinya? Kita yang bingung bilang apa ke masyarakat yang meminta program perbaikan,” tegasnya.

Sementara dalam Reses tersebut sejumlah masyarakat yang berdomisili di Kelurahan Rengas Pulau dan Kelurahan Paya Pasir mengeluhkan buruknya drainase dan infrastruktur jalan di kawasan tersebut.

“Sudah bertahun- tahun lingkungan kami jalannya rusak dan drainasenya tidak berfungsi, sehingga pada saat hujan daerah kami sering banjir,” ujar Rosma warga lingkungan 6 Kelurahan Rengas Pulau. (PS/BUDIANTO)


Komentar Anda

Terkini: