RESES: Surianto, SH dalam Reses III anggota DPRD Kota Medan tahun 2017 di Jalan Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (9/11). POSKOTA/BUDIANTO
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Anggota
DPRD kota Medan Surianto SH yang akrab
disapa Butong mengomel panjang dan ‘menggebuk’ Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Kota Medan tentang tak terakomodirnya usulan anggota dewan soal jalan dan
drainase.
Pria kelahiran
Jalan Paluh Nibung Kel. Paya Pasir Medan Marelan yang terjun ke politik melalui
Partai Gerindra ini mengaku kecewa terhadap SKPD, terutama Dinas Pekerjaan Umum
(PU), karena selama ini usulan masyarakat tidak terakomodir dengan baik.
“Padahal,
untuk perbaikan infrastruktur jalan dan drainase telah dianggarkan sebesar Rp1
triliun lebih di APBD 2017. Tapi dalam pelaksanaannya banyak yang tidak
dikerjakan, terutama di kawasan utara Kota Medan,” sebut Surianto ketika
melaksanakan Reses III anggota DPRD Kota Medan tahun 2017 di Jalan Danau
Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (9/11).
Memang,
sebut pria yang akrab disapa, Butong, ini Pemko Medan memilah dari hasil Reses
anggota dewan mana yang menjadi wewenangnya atau tidak. Tapi, bagi anggota
dewan sendiri, semua hasil reses dimasukkan dalam laporan dengan harapan dapat
direspon, sehingga keluhan masyarakat dapat diatasi.
“Yang
buat enggak enaknya, kita yang jadi “bau” di masyarakat. Karena dinilai keluhan
mereka tidak ditanggapi. Masyarakat mana mau tahu kalau hal yang diadukan ke
wakil rakyat menjadi wewenang Pemprov, Pemko atau pemerintahan pusat,”
jelasnya.
Butong
mencontohkan, terkait putusnya jembatan Sicanang. Masyarakat banyak yang
mengeluhkannya kepada para anggota dewan. Padahal, itu sudah ada anggaran yang
dialokasikan di APBD. “Itupun tetap anggota dewan yang disalahkan masyarakat,”
katanya.
Selama
ini, sebut Butong, banyak hasil Reses tidak pernah direalisasi oleh Pemko Medan
melalui SKPD terkait. Padahal, setiap anggota dewan yang melakukan Reses, pasti
akan melaporkan masukan masyarakat kepada Sekretariat DPRD untuk selanjutnya
dikirimkan ke Pemko untuk dijadikan bahan penyusunan program pembangunan agar
ditampung anggarannya.
“Sekarangkan
kita bingung, setiap kali Reses masyarakat selalu mempertanyakan masalah
tersebut. Lalu, untuk `apa kita Reses dan menampung aspirasi masyarakat kalau
memang tidak ada realisasinya? Kita yang bingung bilang apa ke masyarakat yang
meminta program perbaikan,” tegasnya.
Sementara
dalam Reses tersebut sejumlah masyarakat yang berdomisili di Kelurahan Rengas
Pulau dan Kelurahan Paya Pasir mengeluhkan buruknya drainase dan infrastruktur
jalan di kawasan tersebut.
“Sudah
bertahun- tahun lingkungan kami jalannya rusak dan drainasenya tidak berfungsi,
sehingga pada saat hujan daerah kami sering banjir,” ujar Rosma warga
lingkungan 6 Kelurahan Rengas Pulau. (PS/BUDIANTO)
