Terkait Viral Penggrebekan, Pemprovsu Ragukan yang Ditangkap Pj Walikota Sidimpuan

/ Kamis, 12 Juli 2018 / 18.29.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Terkait viralnya video di media sosial (medsos) yang berisi penggerebekan dan penangkapan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan warga sipil di dalam kamar hotel Garuda Plaza Medan, pada 21 Mei 2018 lalu, karena diduga tengah bermain judi leng, pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), mengaku masih meragukan bahwa salah satu PNS yang ditangkap pada operasi itu adalah Pj Walikota Padang Sidimpuan, Sarmadan Hasibuan, yang juga merupakan Kepala Badan Pengelola Perpajakan dan Retribusi Daerah (BP2RD) Sumut. 

"Kami belum bisa memastikan bahwa Pak Sarmadan tertangkap aparat ketika bermain judi," kata Kepala Biro Humas dan Protokuler Pemprovsu, Ilyas Sitorus, kepada wartawan, Rabu (11/7).

Sebagaimana diketahui marak beredar di medsos video seputar penangkapan beberapa orang PNS dan warga sipil yang diduga bermain judi kartu joker (leng) di dalam kamar sebuah hotel di Medan. Salah seorang yang ditangkap wajah serta perawakannya sangat mirip dengan Kepala BP2RD Sumut, Sarmadan Hasibuan. 

Disebutkan Ilyas, pihaknya juga telah melihat video penangkapan itu, tapi pihaknya mengaku tetap belum bisa memastikan bahwa salah satu yang ditangkap itu adalah Sarmadan yang kini juga menjabat sebagai Pj Walikota Padang Sidimpuan. 

Pihak Pemprovsu, katanya, dalam menyikapi informasi ini untuk sementara berpegang pada keterangan resmi dari pihak Polda Sumut. "Polda Sumut telah mengeluarkan keterangan resmi yang menyebutkan tidak ada melakukan operasi penangkapan terhadap Sarmadan," katanya. 

Meski demikian, kata Ilyas, Pejabat Gubernur Sumut,  Eko Subowo, akan memanggil Sarmadan untuk dimintai klarifikasinya. Dia juga belum bisa memberi komentar lebih jauh apakah Pemprovsu melalui Biro Hukum akan melakukan gugatan balik atau tidak jika informasi yang berkembang ini ternyata "hoax" atau bohong. 

"Kita tunggulah keterangan lebih lanjut bagaimana hasil klarifikasi Pak Sarmadan nantinya kepada Pak Pj Gubsu, " sembari menyatakan bahwa pemanggilan Sarmadan akan dilakukan dalamnwaktu dekat untuk mengklarifikasi persoalan ini. 

Sementara itu, saat hal ini coba dikonfirmasi langsung kepada Sarmadan Hasibuan di kantornya di BP2RD Sumut, beliau tidak berada di tempat. Menurut seorang staf di kantor itu yang tak bersedia menyebutkan namanya bahwa Sarmadan saat ini sedang berada di Padang Sidempuan. "Beliau Pj Walikota Padang Sidimpuan, jadi saat ini beliau bertugas di sana," ucapnya. 

Sementara saat dihubungi melalui tiga buah nomor ponselnya, tidak terdengar nada dering dan terdengar jawaban operator kalau nomor sedang tidak aktif. 

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Sik, dalam press rilisnya, Selasa (10/7), memang membenarkan bahwa pada 21 Mei 2018 telah terjadi penggerebekan dan penangkapan sejumkah PNS dan warga sipil dari sebuah kamar hotel di Medan. Penggerebekan itu dilakukan setelah ada laporan masyarakat bahwa di tempat itu sedang berlangsung perjudian. 

"Benar tim unit 5 Subdit III Disreskrimum Polda Sumut yang dipimpin AKP Eliakim bersama 4 anggotanya melakukan penindakan terhadap beberapa PNS dan warga sipil yang diduga melakukan permainan judi di dalam kamar hotel GPH pada 21 Mei 2018," ujarnya. Namun Tatan tidak menjelaskan secara rinci nama-nama yang ditangkap demikian juga dengan oknum PNS yang terjaring dalam operasi itu.

Tatan hanya menyebutkan bahwa petugas benar ada menemukan beberapa set kartu joker di dalam tas dan di atas tempat tidur saat penggerebekan. Tidak diketahui apakah operasi ini telah bocor atau petugas datang terlalu cepat setelah mendapat laporan masyarakat, hingga saat penggerebekan mereka terlihat sedang duduk-duduk dan tidak ditemukan uang sebagai taruhan.

"Kalau di dalam video yang beredar itu terlihat ada sejumlah uang dengan mata uang Rupiah,  itu dikeluarkan dari kantong sejumlah PNS dan warga sipil karena diminta petugas," katanya. 

Dan karena tidak ditemukan bukti yuridis yang cukup setelah dilakukan pemeriksaan secara lebih intensif, kata Tatan, sehingga sejumlah PNS dan warga sipil itupun dibebaskan. 

Disebutkan, terkait penyebaran video rekaman penggerebekan dan penanfkapan itu, bidang Propam Polda Sumut, katanya, sedang melakukan penyelidikan atas menyebarnya video tersebut. "Saya berharap rekan-rekan media baik cetak maupun elektronik, dapat menginformasikan ini untuk nencegah informasi yang tidak benar, " kata Tatan. (PS/HASAN BASRI/RIADI)
Komentar Anda

Terkini: