POSKOTASUMATERA.
COM-TASIK MALAYA-Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan Kredit Usaha Rakyat
(KUR) kepada kurang lebih 600 pelaku usaha tani dan ternak. Penyerahan yang
digelar di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, tersebut merupakan
bagian dari kegiatan kunjungan kerja Presiden ke Jawa Barat, Rabu (27/02/2019)
Pemerintah
saat ini hendak mendorong penyaluran KUR kepada pelaku-pelaku usaha di sektor
produksi. Hal ini dimaksudkan agar produktivitas para pelaku usaha dapat
meningkat sekaligus memberikan peluang bagi mereka untuk mengembangkan
usahanya.
"Kalau
pinjam KUR bunganya berapa sih? Tujuh persen setahun. Harus tau. Karena kalau
bukan KUR itu mahal, bukan segitu. Ini KUR disubsidi oleh pemerintah,"
kata Presiden menjelaskan keuntungan program KUR yang dijalankan ini.
Presiden
menjelaskan, pemerintah saat ini memiliki banyak sekali program-program
kerakyatan dan umat. Pihaknya menginginkan agar ekonomi rakyat dan umat mampu
berkembang lebih jauh. Ia meminta kepada para pelaku UMKM untuk benar-benar
memanfaatkan sejumlah program tersebut.
"Pemerintah
sekarang ini punya program-program ekonomi umat dan program ekonomi rakyat.
Yang pertama, ada yang namanya program Mekaar," kata Presiden.
Program
Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) merupakan layanan pemberdayaan
melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi ibu-ibu prasejahtera. Layanan tersebut
menyediakan bantuan pembiayaan dengan besaran Rp2 hingga Rp5 juta yang
diberikan bertahap tanpa jaminan.
Program
Mekaar ini telah berjalan selama beberapa tahun belakangan dengan melakukan
pembinaan dan pendampingan kepada para nasabahnya di sejumlah daerah. Dalam
jangka panjang, para nasabah Mekaar yang sebagian besar merupakan pelaku usaha
supermikro diharapkan mampu mengembangkan usahanya dan beranjak tingkatan
menjadi usaha kecil atau menengah.
Selain
Mekaar, ada juga program serupa berupa Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang
menyasar kepada usaha mikro yang berada di lapisan terbawah dan belum bisa
difasilitasi perbankan.
"Ada
juga program yang namanya UMi. Itu lebih kecil lagi. Juga sama, bisa dipakai
untuk usaha-usaha kecil-kecil yang di rumah," kata Presiden.
Khusus
lingkungan pondok pesantren, pemerintah juga memiliki program Bank Wakaf Mikro
yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Program ini hendak menyasar para
santri maupun masyarakat yang berada di sekitar lingkungan pondok pesantren
untuk memulai usaha ataupun mengembangkan usaha yang telah ada.
"Bank
Wakaf Mikro ini telah didirikan di 44 pondok pesantren. Satu pondok diberikan
modal kurang lebih Rp8 miliar," tutur Kepala Negara.
Kepala
Negara mengatakan, program tersebut telah berjalan selama dua tahun belakangan.
Ke depannya, pemerintah akan membangun lebih banyak lagi Bank Wakaf Mikro di
pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia.
"Ini
sudah berjalan dua tahun. Mau kita evaluasi dan perbaiki. Nanti pondok-pondok
yang lain juga akan diberikan Bank Wakaf Mikro," ujar Presiden.
Presiden
berharap agar masyarakat betul-betul memanfaatkan sejumlah program tersebut.
Pemerintah memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi masyarakat untuk dapat
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan melalui sektor usaha.
"Saya
harapkan nantinya program seperti yang kita berikan pada sore hari ini bisa
terus kita perbanyak dan tingkatkan sehingga ekonomi rakyat, ekonomi umat,
betul-betul mendapatkan manfaat dari setiap program yang ada," kata Kepala
Negara.
Turut
hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin
Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (PS/RIADI)