POSKOTASUMATERA.
COM-JAKARTA-Kapolri Jenderal Pol. Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D pimpin
upacara dalam rangka HUT Satpam ke-38 Tahun 2018. Dilaksanakan di Auditorium
PTIK, Rabu (06/02/2019).
Mengawali
Upacara dilaksanakan kegiatan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Kapolri
atas meninggalnya Jenderal Pol (Purn) Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M.P.A., pada
hari Kamis 31 Januari 2019 di RS Medistra.
"Beliau
merupakan bapak pendiri Satuan Pengamanan (SATPAM) Indonesia, dan guna
mengenang segala jasa-jasa beliau yang telah membentuk dan mengembangkan Satpam
marilah kita Bersama-sama mengheningkan Cipta", ucap Kapolri.
Dalam
amanatnya Kapolri menyampaikan bahwa SATPAM bukanlah profesi biasa, namun
sebuah profesi mulia dan luhur yang turut andil membantu Polri dalam menjaga
keamanan negara. Selama 38 tahun berdiri, SATPAM telah banyak melakukan
aksi-aksi nyata di bidang keamanan, namun seringkali luput dari perhatian
publik maupun perhatian.
Mereka
bagaikan The Silents warrior yaitu
pendekar-pendekar yang sunyi. Memang terkadang profesi keamanan seringkali
dianggap sebagai Second Class dan
situasi aman juga masih dianggap sebagai take it for granted yang seakan-akan
bisa terjadi begitu saja tanpa harus diupayakan, padahal keamanan adalah sebuah
situasi yang harus diupayakan.
Kapolri
menyampaikan bahwa menciptakan atau menjaga situasi keamanan sama seperti
menjaga kesehatan, ketika penyakit belum datang, kondisi kesehatan sering
diabaikan namun ketika penyakit telah datang maka segala cara dilakukan untuk
segera sembuh sampai rela mengeluarkan biaya banyak.
Sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 3 UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polri, SATPAM merupakan
bagian dari Pengamanan Swakarsa yang dapat melaksanakan tugas-tugas kepolisian
secara terbatas. Kapolri juga berpesan bahwa pekerjaan selaku SATPAM jangan
hanya dijadikan sebagai sebuah craft atau sebuah ketrampilan saja, pekerjaan
SATPAM harus bisa menjadi sebuah profesi.
Terdapat
4 hal yang menjadi ciri-cirinya yaitu (1) Adanya pengetahuan khusus; (2) adanya
Kode Etik yang berisi kaidah atau standar Moral; (3) Adanya Jiwa pengabdian
untuk masyarakat; dan yang ke (4) adanya ijin khusus untuk menjalankan profesi.
Kapolri
juga berharap bahwa SATPAM harus bisa turut serta dalam menjaga situasi
kondusif dalam pengamanan pemilu tahun 2019, bersama-sama dengan TNI-Polri
menciptakan pemilu yang aman dan damai.
Di
akhir amanatnya Kapolri menyampaikan, bahwa sektor keamanan sangatlah penting, hampir semua
instansi atau perusahaan membutuhkan jasa pengamanan namun ilmu maupun pengetahuan khusus tentang
keamanan masih banyak diperoleh diluar negeri, Kapolri berpendapat sudah
saatnya kita membangun sendiri Universitas Keamanan.
Pada
kegiatan Upacara tersebut Kapolri juga berkesempatan memberikan penghargaan
kepada 9 anggota SATPAM yang berprestasi.
Turut
hadir dalam kegiatan ini, Wakapolri beserta pejabat utama Mabes Polri, sesepuh
Polri yang intens dalam bidang SATPAM seperti Komjen Pol (P) Drs. Moch. Sofjan
Jacoeb, Komjen Pol (P) Ahwil Luthan, kemudian hadir Presiden Direktur PT. Astra
Internasional Bapak Pongki Pamungkas, dan Para Pimpinan Asosiasi
Satpam.(PS/RIADI)