Sarasehan 33 BITRA Indonesia Dibuka, "Jadikan Ilmu Sebagai Insan"

/ Kamis, 14 Maret 2019 / 11.51.00 WIB
Suasana Pembukaan Sarasehan Ke - 33 BITRA Indonesia. POSKOTA/PUTRA

POSKOTASUMATERA.COM - SERGAI - Sarasehan ke - 33 BITRA Indonesia dibuka, berlangsung Rabu (13/03/2019) di Dusun II Desa Besar II Terjun Kecamatan Pantai Cermin Serdang Bedagai (Sergai) dengan Tema : "Membangun Peradaban Bersama Rakyat Melalui Implementasi Nilai - Nilai Dalam Cakupan Inklusi Sosial.

Dalam kegiatan tersebut, hadiri Bupati Sergai Ir H Soekirman didampingi Ketua TP PKK Ny Hj Marliah Soekirman, Kapolres Sergai diwakili, Dandim 02/04 Deli Serdang diwakili, Camat Pantai Cermin Benny Saragih, Direktur  Pusaka Indonesia, Ketua Badan Pembina BITRA Indonesia Wahyudi serta ratusan anggota BITRA Indonesia.

Bupati Sergai Ir H Soekirman dalam kata sambutan dan arahannya mengatakan, bahwa pada pelaksanaan acara tersebut bertepatan dengan 37 tahun yang lalu dirinya beserta istri resmi menjadi suami dan istri. 

"Dalam kesempatan ini Saya juga menyampaikan selamat atas sarasehan yang ke 33 Yayasan BITRA Indonesia. Saya ingat saat itu, Yayasan BITRA Indonesia seperti halnya perahu kecil yang menghadapi berbagai macam badai, karang serta tantangan lain yang tengah dihadapi, hingga kini Kami dapat melewatinya", ungkapnya.

Pihaknya juga mengajak semua yang hadir untuk bisa menerapkan ilmu sebagai insan yang 'menjadi', bukan sebagai insan yang 'memiliki'.

"Saat ini, beragam keberhasilan BITRA Indonesia dalam membina masyarakat marginal membuat pihaknya semakin yakin di Sarasehan yang ke 33 ini mampu menjadikan kita sebagai umat manusia bermanfaat bagi orang banyak", lanjutnya.

Tidak hanya sampai disitu, Bupati juga mengatakan, bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan perbedaan, namun perbedaan tersebut bukanlah penghambat dalam menuju tujuan Negara, akan tetapi merupakan peluang dan kekuatan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang dicita - citakan, sebagai mana yang tercantum pada Pancasila, yakni Sila yang ke 3 'Persatuan Indonesia' yang merupakan kunci dalam mengelola perbedaan tersebut.

Inklusi Sosial dipahami ini, katanya, sebagai sebuah upaya penting yang dapat mendorong keadilan dan kebersamaan dalam pembangunan Nasional. melalui inklusi sosial ini maka setiap masyarakat dapat memberikan kontribusinya terhadap kemajuan Negeri.

Hal Senada juga diungkapkan Ketua Badan Pembina BITRA Indonesia tidak terbayangkan Yayasan ini bisa bertahan sampai saat ini, dengan tekad yang kuat sarasehan dapat di selenggarakan hingga mencapai 33 kali.

"Sarasehan ini dibangun untuk tempat Kita bertukar pikiran, mendapatkan pengetahuan yang baru. Apalagi sarasehan ini di ikuti sebanyak 11 Kabupaten/Kota se - Sumut", ucap Siekirman. (PS/PUTRA)
Komentar Anda

Terkini: