Dugaan Pelanggaran Pemilu Di Foto Saat Masa Tenang, HP Anggota Panwascam Dirampas

/ Senin, 15 April 2019 / 20.44.00 WIB
Pratiwi Chairunnisa (Jilbab Merah) Korban Pelecehan dan Perampasan HP Usai Membuat Laporan Di Polres Tanjungbalai. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Saat akan melakukan Tugasnya dalam Pengawasan Pemilu 2019 pada Masa Tenang menyambut Hari H Pemilu Rabu 17 April 2019 yang tinggal menghitung hari, Pratiwi Chairunnisa (29) salah seorang Anggota Panwascam Datuk Bandar, tiba - tiba HP nya dirampas oleh seseorang Tim Pengamanan di salah satu Gudang di Tanjungbalai. 

Pratiwi Chairunnisa saat itu mengetahui terkait adanya informasi miring bahwa di Gudang tersebut, tepatnya berada di Jalan Sudirman KM 3,5 Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai yang berjarak tidak jauh dari Kantor Walikota Tanjungbalai, terindikasi sedang berlangsung dugaan Money Politic.

Sontak kejadian ini menjadi buah bibir dan pembicaraan hangat dikalangan Panwas dan masyarakat setempat. Karena apa yang dilakukan oleh Tim Pengaman di Gudang tersebut, dinilai telah melanggar aturan Pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 dan Pelecehan terhadap Anggota Panwascam. 

Sebelumnya dikabarkan, bahwa Gudang tersebut sempat Vulgar dan menjadi Perbincangan Netizen di beberapa WhatsApp Grup Tanjungbalai, terkhusus dari kalangan beberapa Pemuda, bahwa Gudang dimaksud dijadikan tempat berlangsungnya Maney Politic.
Kejadian ini melahirkan kritikan tajam dan pedas dari Aktivis Vokal di Tanjungbalai Nazmi Hidayat Sinaga SH menyatakan, bahwa perbincangan Vulgar ditengah - tengah masyarakat terkait keberadaan Gudang tersebut patut dicurigai. Karena informasi miringnya, diduga ada kegiatan yang mencurigakan disaat masa tenang.

Katanya, tepat di Gudang itu ada diduga bagi - bagi Kupon kepada masyarakat. Dimana informasi, bahwa Kupon itu bisa ditukar uang. Tujuannya, diduga untuk memenangkan salah satu Pasangan Capres tertentu dan Caleg dari salah satu Parpol. Yang konteksnya, diduga berbau Maney Politic dan telah melanggar Pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 

"Kondisi ini diperparah dengan terjadinya Insiden Perampasan HP Anggota Panwascam Datuk Bandar Pratiwi Chairunnisa yang sedang melaksanakan tugasnya, sehingga terjadi Pelecehan terhadap tugas dan fungsi seorang Anggota Panwascam. Dan perbuatan yang Vulgar tersebut, terlihat dimasa tenang itu berlangsung hingga Malam Hari", sebut Nazmi.

Untuk itu, pihaknya meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungbalai dapat menyikapi kejadian di tempat tersebut dan membawa Anggota Panwascam agar membuat laporannya ke Kantor Polisi, guna dapat direspon dan dilakukan penyelidikan.

Nazmi juga menambahkan, kepada Masyarakat ada hal yang harus diingat didalam Perhelatan Akbar Pesta Demokrasi 17 April mendatang, agar jangan pernah bermimpi punya Pemimpin yang Jujur dan Anti Korupsi, jika sebagai Rakyat Hak Suaranya masih bisa dibeli. 

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Tanjungbalai Dedy Hendrawan didampingi Komisioner Bawaslu Musliadi Nasution, membenarkan kejadian Perampasan HP milik Anggota Panwascam Datuk Bandar tersebut.

Menurut Dedy, HP milik Pratiwi itu dirampas oleh seorang Pria karena Pratiwi mengambil foto seseorang yang keluar dari Gudang yang dipenuhi ratusan orang dari luar Gudang tersebut.

"HP tersebut dirampas saat Anggota Kami melaksanakan tugas untuk mencari tau kegiatan apa yang sedang berlangsung di Gudang tersebut", cetus Dedy Hendrawan.

Dedi menambahkan, HP itu telah dikembalikan kepada Pratiwi setelah oknum tersebut memaksa agar foto yang sempat direkam dihapus. 

Dihari yang sama, Komisioner Bawaslu lainnya Musliadi Nasution kepada Wartawan mengatakan, bahwa kegiatan yang berada di dalam Gudang itu, diinformasikan untuk Bersedekah. 

"Katanya, untuk menyambut Bulan Ramadhan ini", sebut Musliadi.

Atas kejadian tersebut Korban (Pratiwi) merasa tidak senang, karena telah dilecehkan saat melaksanakan tugasnya dan langsung membuat laporan ke Polres Tanjungbalai. 

Saat keluar dari ruangan Polres Kota Tanjungbalai usai diambil keterangannya oleh Penyidik UPPA Tanjungbalai, kepada Wartawan sambil tersedu - sedu Pratiwi menjelaskan, bahwa dirinya disana hanya mengambil foto dan tidak ada arogan.

"Saya disitukan hanya mengambil foto dan Saya juga tidak ada arogan, koq Mereka merampas Handphone milik Saya dan menyentuh tubuh Saya", sebut Pratiwi.

Menurut Pratiwi, Laporannya telah diterima, tapi pihak Kepolisian meminta dirinya untuk memanggil saksi lagi. (PS/SAUFI).
Komentar Anda

Terkini: