Rumah Samawi Butuh Perhatian Pemerintah. POSKOTA/MIRWAN
POSKOTAAUMATERA.COM - KAUR - Dari tahun ke tahun Rakyat Indonesia belum merasakan kesejahteraan hidup, semua ini dikarenakan kurangnya perhatian Pemerintah terhadap masyarakat di kalangan bawah. Akibat minimnya perhatian Pemerintah, masyarakat banyak berada di bawah garis kemiskinan.
Kemiskinan, Pengangguran, Pendidikan, Sosial, Budaya dan lain sebagainya menjadi problema, sebagai masyarakat hal itu sudah diberikan kepercayaan dan amanah untuk Pemerintah, hanya saja, perhatian Pemerintah terhadap rakyatnya belum maksimal dan terkesan diabaikan.
Akibatnya, kondisi kemiskinan lama - kelamaan semakin parah dan mungkin juga bisa bertambah. Sebab akar permasalahan serta solusi yang di canangkan Pemerintah belum sepenuhnya menyentuh kepada masyarakat yang miskin atau kurang mampu.
Hal ini dilihat masih banyak ditemukannya masyarakat miskin atau kurang mampu seperti yang dialami Samawi (57) warga Desa Manau Sembilan Satu Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur.
Samawi selaku Kepala Keluarga tinggal bersama Istri dan satu anaknya yang masih duduk di bangku sekolah, ia tinggal disebuah Rumahnya Gubuk berdinding bambu yang tidak layak huni dan sudah usang, hidup seadanya dengan penghasilan dapat pagi habis petang.
Ketika dikonfirmasi Wartawan, Samawi bercerita tentang keinginannya mendapatkan perhatian Pemerintah agar kiranya mendapatkan bantuan Bedah Rumah.
"Kami tidak pernah mendapatkan bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), apa lagi Bedah Rumah. Namun, kini Saya hanya bisa berharap supaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur melalui Dinas Sosial untuk memproritaskan agar dirinya mendapatkan rumah layak huni", ujar Samawi.
Pihaknya juga mengatakan, dirinya sebenarnya mau bertanya dengan Pemerintah kenapa kesannya ada pilih kasih didalam memberikan bantuan, karena di Desanya ini banyak warga yang sudah mampu, baik rumahnya maupun penghasilannya sudah memadai, tapi masih mendapat bantuan, sementara dirinya tidak punya apa - apa malah tidak mendapatkan bantuan sama sekali. (PS/MIRWAN)
