POSKOTASUMATERA.COM-RANTAUPRAPAT-Bahaya peredaran gelap Narkotika di Kabupaten Labuhanbatu sudah sangat meresahkan dan telah menimbulkan polemik kemanusiaan di Lapas Rantauprapat yang dihuni 1.700-an tahanan didominasi oleh kasus Narkotika.
Hingga saat ini, belum terlihat upayaa serius Satuan (Sat) Narkoba Polres Labuhanbatu, selain pemaparan hasil tangkapan yang didominasi oleh penyalahguna Narkotika.
“Kita belum melihat adanya upaya serius Polres Labuhanbatu dalam pemberantasan peredaran gelap Narkotika. Ribuan warga binaan di Lapas Rantauprapat didominasi perkara Narkotika. Bahkaan, sering Satuan Narkoba melakukan Konfrensi Perss yang memaparkan hasil tangkapan didominasi pengguna Narkotika ,” kata Sumihar (54) kepada POSKOTASUMATERA.COM, Senin (27/01/2020).
Lanjut Sumihar, pada umumnya masyarakat menantikan pemaparan hasil tangkapan Sat Narkoba Polres Labuhanbatu yang merupakan bandar sekaligus otak intelektual peredaaran gelap Narkotika, namun tak kunjung tiba. Dia beranggapan, ada kekuatan yang luar biasa mempengaruhi kinerja maksimalnya personil Sat Narkoba.
“Logiskah mereka tidak mengetahui siapa otak pelaku peredaran gelap Narkotika di Labuhanbatu. Mungkinkah orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO,red) yang diketahui masyarakat sebagai bandar tidak kunjung tertangkap,” ucapnya seraya menyebutkan, semua itu akan menjadi logis bila ada kekuatan yang mempengaruhi upaya pemberantasan peredaran Narkotika.
Masih menurut Sumihar, seorang profesional akan memiliki langkah-langkah strategis untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Dia menyebutkan, seorang profesional akan membuat peta permasalahan dengan memberdayakan potensi yang ada.
“Kalau mereka serius memberantas peredaran gelap Narkotika, merekaa pasti punya peta permasalaahn, punya peta potensi penyelesaian permasalahan pemberantasan peredaran gelap Narkotika. Ratusan orang wartawan, ratusan orang LSM, bahkan ribuan masyarakat Labuhanbatu siap berkerjasama dengan Satuan Narkotika, harusnya ini mereka petakan, harusnya ini mereka berdayakan kalau memang serius memberantas peredaran gelap Narkotika,” jelasnya.
Kasat Narkotika, Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP I Kadek Hery Cahyadi diminta waktunya untuk wawancara terkesan ogah melayani konfirmasi wartawa . Dia tidak memberikan tanggapan. Dua pesan singkat dikirimkan ke telephone selulernya tidak mendapatkan balasan. Demikian halnya dikontak langsung, sekalipun nada panggilan masuk berdering berulang kali, Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu ini ogah menanggapi.
Sementara, dikala kantornya disambangi, Kasat Narkoba berpangkat balok kuning tiga ini tak ditemui alias tidak berada ditempat.
“Baru saja bapak keluar,” kata salahseorang staf di kantor Sat Narkoba Polres Labuhanbatu. (PS/LARUS)
.jpg)
