BOS Texmaco Group Buka Peluang Pasar Gambir ke India dan Pakpak Bharat Berpeluang Menjadi Produsen Gambir Terbesar di Sumut

/ Rabu, 25 November 2020 / 00.13.00 WIB

"Bos Texmaco Group Sinivasan Marimutu bersama dengan Franc Bernhard Tumanggor (FBT) "
POSKOTASUMATERA.COM-JAKARTA - Pakpak Bharat berpeluang menjadi produsen Gambir terbesar di Sumatera Utara. Bahkan kualitas terbaik di dunia, karena memiliki kadar katekin berkadar tinggi. Sebab, Pakpak bharat merupakan endemik jenis tanaman yang mudah berkembang biak sejak jaman dahulu. Kecamatan Sitali Tellu Urang Jehe (STTUJ), merupakan wilayah terluas pengembangan tanaman Gambir mencapai 900 Ha, dari total lebih kurang 1700 Ha. Menteng Jakarta Selatan, Sabtu (21/11/2020)

Demikian disampaikan calon Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor (FBT) di hadapan Pendiri dan CEO Texmaco Group, Sinivasan Marimutu. Meski demikian Gambir di Pakpak bharat masih mengalami banyak tantangan. Mulai dari persoalan pasar tidak stabil, pengolahan Gambir di tingkat petani hingga hilirisasinya., "Kata Franc saat melakukan kunjungan di Kediaman Sinivasan, DI Menteng Jakarta Selatan  Sabtu (21/11/2020).

Eksport utama gambir Indonesia adalah India. Menurut data direktorat jenderal perkebunan Kementrian pertanian, pada tahun 2018 nilai eksport Gambir Indonesia mencapai 18.000 ton senilai total USD 50 juta. Sebanyak 94 persen di eksport ke India untuk kebutuhan industri farmasi, agrigent lotion, dan zat penyamak kulit," kata Franc

Gayung bersambut Bos Texmaco Group, menjelaskan bahwa penduduk India 80% pengkonsumsi Gambir. Dalam lima tahun terakhir permintaan Gambir dari india berada pada kisaran 13.000 - 14.000 ton per tahun. Angka ini termasuk besar, kedepan kita akan buka peluang pasar langsung ke India. Di samping itu, penanganan teknologi pengolahan getah Gambir bagaimana rendemenya lebih tinggi akan kita siapkan. Cara penerapan teknologi mesin press yang canggih dapat menciptakan standart kualitas dan hasil memuaskan.

Pengusaha keturunan India ini berharap langkah kedepan strategi hilirisasi menjadi penting. Bagaimana Gambir dapat bernilai ekonomis tinggi, maka produk akhir perlu dikembangkan. Ada hampir 20 produk dari Gambir dapat di buat," terangnya.

Ditambahkan jika Gambir Pakpak Bharat diexport  langsung, maka haga di tingkat petani diperkirakan bisa diangka Rp. 40 ribu per kg. Sinivasan berkata bila Franc jadi Bupati, pengusaha Nasional ini akan mencari investor India bekerja sama dengan kelompok petani Gambir Pakpak Bharat. Dengan cara ini tentu Rakyat akan sejahtera, "tegasnya.

Melalui skema pengembangan Gambir dari aspek pasar, pembenahan teknologi pengolahan Gambir hingga hilirisasi maka masyarakat di Kecamatan STTU Jehe, Kerajaan dan PGGS akan sejahtra," tutup Franc.(PS/K.TUMANGGER)

Komentar Anda

Terkini: