Sekda Pakpak Bharat Membuka Sarasehan Budaya Pakpak

/ Selasa, 01 Desember 2020 / 05.24.00 WIB

"Gambar kiri,sekda sedang membuka Sarasehan Budaya Pakpak,Gambar kanan Kadis Pariwisata Drs,Bambang Sunarjo Banurea"  
POSKOTASUMATERA.COM-PAKPAK BHARAT-Sekretaris Daerah (Sekda) Pakpak Bharat Drs,Sahat Banurea MSI,membuka Sarasehan Budaya Pakpak di Balai Persinabul Gedung Serba Guna Kota Salak,Senin (30/11/2020).

Hadir dalam acara itu, Para tokoh adat suku marga-marga Pakpak, anggota DPRD komisi III (tiga) bpk Ragat Manik SPd dari partai Gerindra, ketua LAPBS (lembaga adat Pakpak suak simsim) St,J.H,Manik, kadis Pariwisata Drs,Bambang Sunarjo Banurea beserta jajaranya selaku leading Sektor dan para Nara sumber pemaparan makalah sarasehan dimaksud serta para tamu undangan lainya.

Pemerintah kabupaten Pakpak Bharat sumut melalui leading sektor dinas pariwisata yang di pimpin oleh  Drs,Bambang Sunarjo  Banurea mengadakan kegiatan sarasehan budaya daerah suku "Pakpak" yang bertujuan untuk pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah suku Pakpak kedepanya,dalam rangka pemantapan menyamakan persepsi melalui beberapa kajian, pandangan dan tanggapan serta  pendapat oleh masing-masing para tokoh pemikir sesepuh adat suku Pakpak suak simsim ("sipantas ndi ase sigeddang radumen") untuk memperkenalkan jati diri adat dan budaya suku Pakpak ke seluruh manca negara kedepanya.

Kadis Pariwisata Drs,Bambang Sunarjo Banurea  dalam sambutanya mengatakan "melalui kegiatan sarasehan pelestarian dan aktualisasi budaya daerah tersebut, dengan melibatkan para tokoh pemikir adat budaya Pakpak suak Sim-sim yang terdiri dari 52 Desa sekabupaten Pakpak Bharat dengan menghadirkan 4 orang nara sumber, diharapkan nantinya melalui pemaparan dan diskusi dari berbagai sudut pandang pendapat yang berbeda dari masing-masing para tokoh adat tersebut, akan dapat mencapai suatu persamaan persepsi untuk di jadikan suatu kesimpulan yang akan menjadi sebuah PATRON suatu landasan acuan dalam mengambil suatu kebijakan dalam program pemerintah kedepanya, maupun non pemerintahan di tengah tatanan hidup masyarakat  dalam hal pengembangan aktualisasi budaya suku Pakpak untuk dikenal lebih jauh lagi di bumi nusantara maupun di manca negara"ujarnya.

Dalam pembukaan sarasehan budaya Pakpak tersebut,Sekda Kabupaten Pakpak Bharat  Drs,Sahat Banurea MSI mengharapkan kepada para tokoh pemikir adat dan para pemangku kepentingan lainya, untuk menyamakan persepsi dengan menyatukan pendapat  dari sudut pandang  yang berbeda, agar nantinya  dijadikan menjadi suatu acuan yang bertujuan untuk melahirkan suatu peraturan daerah(Perda) yang mengikat, hingga memperkokoh nilai-nilai adat budaya  suku pakpak yang kita cintai dan banggakan ini, yang bertujuan untuk kita  aktualisasikan bersama-sama baik di bumi nusantara maupun di manca negara.  Karna adat suatu suku merupakan ciri has jati diri suatu bangsa dan negara yang di naungi dalam Bhinekatunggalika"ujarnya.

Dalam acara sarasehan dimaksud terdapat empat poin  yang menjadi pembahasan alot oleh para tokoh dan pemikir adat tersebut untuk mencapai tujuan persamaan persepsi dari masing-masing tokoh. Sebelumnya, masing-masing ke empat poin tersebut terlebih dahulu di paparkan oleh ke empat orang  nara sumber yang di undang dalam acara sarasehan dimaksud.

Pertama"Menanda tahun delleng simenoto si sada rube si enem kuta" yang di paparkan oleh nara sumber Tema Manik.  Kedua,rencana pemantapan struktur lembaga adat sulang silima marga-marga suku Pakpak yang ada di kabupaten Pakpak Bharat(suak sim-sim red.)di paparkan langsung oleh pemerhati budaya Pakpak bapak Mansehat Manik,SE.M.Pd. Ketiga,paparan tentang jenis dan corak warna"pakaian" Pakpak,yang di paparkan oleh nara sumber Erah Banurea,SE. dan yang ke empat , Paparan tentang gambaran  tipe "Rumah asat" pakpak yang di paparkan langsung oleh nara sumber Atur.P, Solin.

Dari hasil kesimpulan persamaan persepsi tersebut nantinya,akan di bawa oleh tim perumus yang telah di bentuk, untuk di godok kembali yang bertujuan untuk di ajukan menjadi suatu peraturan daerah(perda) Pakpak Bharat yang akan mengikat menjadi suatu payung hukum dalam mengambil suatu kebijakan dan keputusan dalam hal adat dan  budaya suku Pakpak nantinya.

Acara berlangsung sukses dengan mematuhi protokol kesehatan,pencegahan dan pemutusan mata rantai Covid-19, walau sesekali tampak terlihat acara sarasehan tersebut   di warnai dengan debat pendapat antar sesama tokoh adat yang berahir dengan satu persamaan persepsi menuju budaya suku "Pakpak" yang bermartabat.(PS/K.TUMANGGER)

"Para peserta sarasehan budaya Pakpak di Balai Persinabul Gedung Serba Guna"

Komentar Anda

Terkini: