Terkait Berita Kurang Respon Keluhan Masyarakat: PHE, MEDCO dan TRINGLE PASE Terkesan Abaikan Visi dan Misi Presiden Jokowi

/ Rabu, 20 Januari 2021 / 14.02.00 WIB
H. TARMIZI DAUD
Ketua Fraksi Nasdem DPRK Aceh Timur

POSKOTASUMATERA.COM|ACEH TIMUR- Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRK Aceh Timur menyoroti perusahaan eksplorasi gas di Aceh yang kurang tanggap terhadap keluhan masyarakart banyak di pedalaman Aceh Timur  terkait jalan yang rusak parah di sekitar produksi perusahaan PHE, MEDCO,  dan TRINGLE. Kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan visi dan misi Presiden RI Bapak Jokowi yang cukup tanggap terhadap keluhan  masyarakat banyak.


Demikian dikatakan oleh Ketua Fraksi Nasdem DPRK Aceh Timur, H. Tarmizi Daud kepada media ini, Rabu (20/01) di IDI Rayeuk. Menurutnya, keluhan masyarakat terkait jalan yang rusak parah diseputar lokasi pengeboran perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), Medco, dan TRINGLE sangat tidak bijaksana bila tidak segera di respon oleh tiga perusahaan raksasa tersebut. Mengingat jalan itu urat nadi masyarakat pedalaman Aceh Timur dan Aceh Utara.

" ,kondisi jalan rusak parah dan berlumpur ini sudah sering diberikan masukan oleh masyarakat kepada tiga perusahaan di atas agar dapat membangunnya demi kelancaran aktifitas masyarakat, namun hingga sekarang respon dari manajemen PHE, MEDCO, dan TRINGLE sama sekali tidak ada, padahal kendaraan perusahaan tersebut saban hari melintasi jalan yang rusak itu", ujar H. Tarmizi Daud.

Disamping itu, Ketua Fraksi Nasdem, H. Tarmizi Daud juga  sangat mengapresiasi kepada LSM PMA atau Pemerhati Migas Aceh yang diketuai oleh Dr.T Rasyidin  yg mengurus keluhan masyarakat pedalaman Aceh Timur.  Dimana berita sebelumnya Pemerintah Aceh dalam hal ini, BPMA harus segera memanggil perusahaan raksasa tersebut mulai dari pertamina Hilir Energi (PHE), Medco dan Tringle yg mana meraka melakukan pengeboran  di wilayah Aceh Timur yang beroperasi di Wilayah Aceh.

Terkait Jalan Utama Desa Lubok Pusaka Langkahan  Rusak Parah,  Pemerintah dan PHE NS exB Dinilai Tutup Mata, sehingga Pemerintah dan PHE NSB Dinilai kurang perhatian terhadap keluahan masyarakar, ujar ketua PMA, Dr. T. Rasyidin
" Ada pun desa yg terisolir diwilayah Aceh Timur Desa Sijudo, Desa Sahraja, Desa Sejuek dan Desa Blang Sunong, ini adalah wilayah ber operasi perusahaan tringle tersebut,"

Yang paling parah lagi lagi perusahaan tersebut sudah begitu lama beroperasi di wilayah pedalaman Aceh Timur, tetapi untuk akses jalan yang memyentuh masyarakat disekitar itu tidak pernah di hiraukan.

Kita memintak perusahana medco yg beropersi wilayah Aceh Timur supaya tidak melihat masyarakat disekitar dengan sebelah mata,  pada Saat musim kemarau warga harus melawati jalan berbatu dan berdebu, sementara saat musim hujan terpaksa harus mengarungi lumpur dan jalan berlubang, itu potret kehidupan sehari-hari yang di alami oleh warga Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabuapaten Aceh Utara.

Bahkan lebih miris lagi di desa mereka sendiri terdapat 7 sumur gas (onshore) yang telah kuras puluhan tahun oleh perusahaan raksasa mulai dari Pertamina Hilir Energi (PHE) dan Tringle dan Medco selain itu Masyarakat Lubok Pusaka yang tak sedikit menyumbang untuk devisa negara dari sektor pertanian dan perkebunan. Selain itu hampir setiap hari lalu lalang kenderaan karyawan dan angkutan alat berat dari perusahaan ekplorasi gas Triangle Pase. Inc yang beroperasi di Kabupaten Aceh Timur, sebut Dr T rasyidin

Kita bisa  melihat secara langsung kondisi jalan dan menggali berbagai informasi yang menjadi keluhan dan kendala yang dihadapi masyarakat, diwilayah Aceh tmTimur yang langsung kami konfirmasi dgn Keuchik Alamsyah Desa sijudo  Aceh Timur.

Dari pantauan LSM PMA tampak kondisi jalan sangat memprihatinkan, hampir semua jalan rusak parah  yg berada di dua lakasi Aceh Utara dan  Aceh Timur jalan yang begitu berlubang, baik jalan umum antar desa maupun jalan line bekas milik Exxon Mobil hancur, jangankan kendaraan empat roda untuk pengguna roda dua saja sangat sulit dilewati.

Tokoh masyarakat Lubok Pusaka mengungkapkan, beginilah keadaan Desa nya, menurutnya, berpuluh-puluh tahun hidup menderita karena keadaan jalan, dikala musim kemarau harus melawati jalan berbatu dan berdebu, jika musim hujan harus berjibaku dengan jalan penuh lumpur.

“Lebih memprihatinkan lagi kata Tokoh desa tersebut anak-anak tidak bisa sekolah dan belajar mengaji. bahkan ada anak sekolah harus mengarungi lumpur dan jalan yang licin,” ujarnya.

Menurutnya, banyak mobil yang tersangkut, baik mobil pribadi maupun mobil yang membawa angkutan hasil pertanian yang tidak bisa lewat, bahkan tak sedikit pengendara yang jatuh karena jalan nya licin dan berlumpur..  (PS|DA)
Komentar Anda

Terkini: