Pemekaran Medan Utara belum Dibutuhkan Bila Belawan Selamat Dari Banjir Rob

/ Rabu, 28 April 2021 / 04.39.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-BELAWAN-Banjir rob yang melanda sebagian besar Kecamatan Medan Belawan meluber hingga keruas jalan utama membuat kondisi Kecamatan paling ujung di Kota Medan ini semakin memprihatinkan, hal ini membuat Forum Anak Belawan Bersatu (FABB) didukung masyarakat melakukan aksi spontan dengan mengayuh sampan dan menjala ikan di tengah – tengah jalan Sumatera yang tenggelam hampir selutut orang dewasa, sambil membentang spanduk sepanjang 15 meter bertuliskan “Selamatkan Belawan dari Banjir Rob”. Aksi berlangsung, Selasa (27/04/2021).

Ketua Forum Anak Belawan Bersatu, R.Kairil Chaniago kepada poskotasumatera.com mengatakan, Sudah beberapa tahun ini Kecamatan Medan Belawan kerap mengalami serangan air pasang laut atau banjir rob dalam setiap bulannya, hal ini tidak terlepas dari akibat rusaknya zona penyangga (buffer zone) kawasan mangrove yang beralih fungsi menjadi lahan pertambakan dan perkebunan sawit di daerah Paluh Kurau dan sungai dua yang merupakan wilayah Kabupaten Deli Serdang.

"Sudah beberapa tahun ini Kecamatan Medan Belawan kerap mengalami serangan air pasang laut atau banjir rob dalam setiap bulannya, hal ini tidak terlepas dari akibat rusaknya zona penyangga (buffer zone) kawasan mangrove yang beralih fungsi menjadi lahan pertambakan dan perkebunan sawit di daerah Paluh Kurau dan sungai dua yang merupakan wilayah Kabupaten Deli Serdang," kata pemuda yang juga ahli pertambangan ini.

"Hal ini diperparah lagi akibat pembangunan dermaga pelabuhan PT. Pelindo I yang terindikasi memiliki AMDAL yang bermasalah karena terbukti gagal mengatasi dampak Lingkungan, kondisi ini  membuat air pasang laut mengalami kuldesak karena kekurangan wilayah akomodasi, dan dampaknya air pasang laut meluber ke wilayah pemukiman penduduk," tambahnya.

"Jadi aksi spontan ini bersifat pesan kepada Bapak Gubernur Sumut dan Ealikota Medan bahwa telah terjadi sebuah “Bencana Berkelanjutan” di Kecamatan Medan Belawan akibat keserakahan individu maupun korporat," ujar Pembina Gekrindo Sumut ini.

Untuk itu kami ingin peran pemerintah Propinsi Sumatera Utara hadir guna mengatasi persoalan rusaknya zona penyangga ini dengan secepatnya melakukan pemulihan kawasan ekosistem mangrove, agar sebaran air pasang laut dapat lebih luas dan diharapkan mampu meminimalisir debit ketinggian di wilayah pemukiman penduduk yang ada di Belawan dan sekitarnya. 

Disamping itu pembangunan tanggul banjir rob jangan lagi hanya menjadi sebuah wacana tanpa realisasi yang jelas seperti pada masa kepemimpinan Walikota yang lalu, kami punya keyakinan yang cukup besar bahwa Bung Bobby Afif Nasution punya semangat perjuangan yang sama dengan Forum Anak Belawan Bersatu (FABB) untuk memperbaiki dan menata Kota Belawan sebagai Kota pelabuhan terbesar di Sumatera melalui skema Port City Structuring Concept atau konsep penataan Kota pelabuhan yang akan kami usulkan.

"Jika hal ini dapat terlaksana dengan baik maka suara – suara yang mengarah kepada gerakan pemekaran medan utara belum perlu kami dengarkan, tegas R. Khairil Chaniago yang juga merupakan Ketua Presidium Lintas Eksponen 98 Sumut,".(PS/DIAN)



Komentar Anda

Terkini: