“Saya senang
kehadiran bapak ibu dari Pemkab Dairi menanyakan kondisi anak kami. Anak kami
saat ini semua sehat,” demikian kata RK mengawali pembicaraan saat tim Dinas
Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (P3AP2KB), dinas sosial dan camat Pegagan Hilir menemui keluarga RK
di Desa Simartugan, Selasa (08/02/2022).
RK meminta
agar identitas anak ini semua jangan sampai tersebar kepada orang-orang karena
menyangkut psikologis anaknya. “Iya pak, harapan saya jangan sampai anak ini
dibully. Jangan sampai anak nya menjadi korban perundungan atas musibah yang
menimpa keluarganya. Saya takut mereka trauma dalam pak,”katanya.
“Dari kemarin
memang ada yang meminta saya wawancara, tapi saya bilang anak saya ini jangan
dipublikasi karena takut dia malu. Perlu saya jelaskan juga pak, saat ini 4
anak saya ini bersama saya, sementara satu lagi di rumah keluarga,” katanya.
Mendengar
pernyataan RK, Kadis P3AP2KB dr Nitawati
mengatakan akan menyanggupi permintaan si RK untuk nama tidak akan
diberitahukan. Sedangkan kehadiran kami ke sini atas perintah atau instruksi
pak Bupati Eddy Berutu, kami ingin memastikan agar anak-anak tetap sekolah,
anak mendapatkan Pengasuhan dari pihak keluarga. Kami tidak ingin si anak putus
sekolah. Kami juga ingin memastikan agar si anak-anak jangan sampai dibullying
teman-teman di sekolahnya,” kata Nitawati.
Pihak dinas
memastikan agar pemenuhan kebutuhan dasar si anak harus diutamakan. “Tujuan
kami adalah bagaimana agar psikologis si anak-anak ini jangan sampai terganggu
karena peristiwa ini,” kata Nitawati.
Pesan bupati
lain kata Nitawati, anak-anak ini jangan sampai terlantar. Anak-anak ini harus
dipastikan kondisinya,jangan sampai pemikirannya bercabang.
“Harapan saya
pak, sama-samalah kita membimbing anak ini. Ibu dan bapak harus punya tanggung
jawab. Kami dari dinas juga punya tanggung jawab yaitu memberikan pendampingan.
Selama 6 bulan kondisi anak bapak harus kami pantau. Ke depan akan ikut menjadi
tanggungjawab kami,” katanya.
Nitawati
bersama Denny Siringoringo mengatakan bahwa Pemkab Dairi saat ini memiliki
Layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Pihak orang tua boleh
menyampaikan persoalan anak kepada layanan Puspaga ini. Orangtua boleh datang
berkunjung dan menyampaikan persoalan anak ke Puspaga Kekellengen.
“Kami siap
berkonsultasi. Ada kontak kami yang bisa dihubungi. Jangan sungkan kami akan
memberikan pendampingan,” kata Denny sambil memberikan nomor telepon.
Untuk hari ini
kata Denny, pihaknya akan memberikan layanan konseling agar nyaman bersekolah.
“Ke depan kami akan turun dan memantau kondisi anak bapak,” kata Denny.
Usai berbicara
dengan orang tuanya, Pemkab menemui pihak sekolah. Di SD Silencar Dinas Perlindungan
Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(P3AP2KB) menemui gurunya. Kepada gurunya, Nitawati menyampaikan guru agar
mengawasi dan memberikan perhatian khusus agar 2 anak RK jangan dibully.
Tak sampai di
situ, Dinas Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (P3AP2KB) juga mendatangi SMP N 1 Pegagan Hilir.
Bertemu dengan
Kepala Sekolah dan siswa-siswa pihak Dinas (P3AP2KB) juga menyampaikan agar 2
anak RK yang duduk di bangku SMP jangan sampai dibully. “Tolong iya bapak -ibu
agar mengawasi anak-anak jangan sampai ada terjadi bullying Kasihan anaknya.
Mari kita jaga perasaan teman kita,” ucap Denny saat memberikan paparan di SMP
1 Pegagan Hilir.
Diketahui
sebelumnya, sebelum berangkat ke SD Silencar, pihak Dinas Perlindungan
Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(P3AP2KB) bersama dinas sosial dan camat menemui pertama RK di kediaman
neneknya. Salah satu anak RK diasuh oleh neneknya.
Perlu dijelaskan,
MS sendiri sudah ditahan oleh pihak Polres Dairi. MS harus menanggung
perbuatanya karena diduga melakukan penganiayaan terhadap anak di bawah umur.(PS/K.TUMANGGER).