Ganjar Pranowo Mengaku Banyak Belajar dari H Edy Rahmayadi

/ Jumat, 08 April 2022 / 19.36.00 WIB

 


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku banyak belajar dari Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi yang disebutnya sebagai seniornya dalam karir di Indonesia. 

Pujian ini disampaikan, Ganjar Pranowo dalam kunjungannya ke Kantor Gubsu, Jumat (8/4/2022) yang disambut Gubsu H Edy Rahmayadi. Kedua Gubernur yang tersohor ini kompak berkemeja putih. 

“Beliau (Edy Rahmayadi,red) lebih senior dan punya pengalaman banyak, kita bertukar pikiran lah. Yang bisa kita kerjasamakan antara Sumut dengan Jateng kita sama-sama saling belajar membangun daerah masing-masing,” ujarnya. 

Ganjar Paronowo hadir di Sumut dalam beberapa agenda di Kota Medan dan akan melanjutkan kegiatan di Banda Aceh. 

Provinsi Jawa Tengah lanjut Ganjar Pranowo akan menjajaki kerjasama minyak goring dengan Sumatera Utara. Hal ini dinilai perlu dilakukan, karena Sumut satu diantara daerah terbanyak penghasil minyak goreng. 

“Bicara pangan termasuk Migor, Sumut banyak Migornya. Sedangkan kami tidak banyak, hanya konsumsinya saja yang banyak. Kalau produksinya ada di Sumut,” kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat bertemu dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan. 

Dalam kesempatan itu Ganjar juga menceritakan pengalamannya menyantap kuliner di Medan, dia pun mengaku jatuh cinta. “Kemarin waktu buka bersama saya makan jantung pisang pakai kecombrang,” tuturnya. 

Sementara itu, Edy Rahmayadi mengatakan banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Sumut dan Jateng. “Penduduk Jawa Tengah ini dua kali lipat dari penduduk Sumut. Nah itu yang kita nanti bisa kerjasamakan,” ujarnya. 

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kesempatan itu menyampaikan pada Ganjar Pranowo, bahwa warga di Sumut sebanyak 36% merupakan keturunan Jawa, yang sudah sangat nyaman tinggal di Sumut. Edy Rahmayadi menceritakan kelebihan Sumut di antaranya adalah multi etnik dan agama di dalamnya. 

"Jadi penduduk Jawa Tengah ini dua kali lipat dari penduduk Sumut, inilah nanti yang bisa untuk kita kerja samakan," ucap Edy Rahmayadi. 

Diketahui beberapa waktu lalu Migor sempat langka di pasaran. Setelah harga eceran tertinggi (HET) dicabut ketersediaan minyak goreng mulai membaik namun harganya merangkak naik. Saat ini minyak curah di pasaran juga mahal melebihi HET yang ditetapkan pemerintah. 

Dari hasil pertemuan singkat tersebut, banyak yang dapat untuk dijalin kerja sama ke depan, di antaranya ketersedian pangan bagi kedua provinsi. Salah satu di antaranya ketersedian minyak goreng, dimana Sumut ini merupakan provinsi penyumbang minyak goreng di Indonesia. (PS/HERMANTO/NET)

 


 

 

 

Komentar Anda

Terkini: