Pembangunan Tower XL Di Keramasan Membawa Dampak Yang Negatif Bagi Warga Serta Mengabaikan Keselamatan Pekerja.

/ Selasa, 12 April 2022 / 10.20.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-PALEMBANG- Keberadaan tower XL yang berada di kelurahan  keramasan RT 22 kecamatan kertapati kota Palembang,memang sangat membantu masyarakat tetapi dalam pembangunan tower dampak negatif bagi warga sekitar proyek sangat dirugikan, belum lagi dampak radiasinya,disamping itu juga pemborong dan pekerja proyek  mengabaikan keselamatan kerja,, sepanduk keselamatan kerja yang di pasang di sekitar proyek pembangunan tower diabaikan oleh pekerja proyek tower. 

Dimana pada hari rabu tgl 06/04)22 awak media dengan tidak  sengaja mempergoki para pekerja mengambaikan keselamatan  kerja dengan tidak memakai alat pelindung kerja.padahal sudah jelas spanduk yang terpasang tatacara keselamatan kerja sudah jelas terpapang,tapi masih juga di abaikan. 


Disisi lain juga seluruh pekerja didatangkan dari luar daerah yakni daerah lampung, yang jadi pertanyaan apakah msyarakat disekitar proyek tidak mampu untuk bekerja?  Kasihan lah warga sekitar hanya sebagai penonton dimana letak keadilannya? 

Sebagaian warga  kelurahan keramasan khususnya terdampak pembangunan proyek tower selular  milik XL mengharapkan kepada pihak yang berkenan khususnya pihak XL untuk memperkerjakan masyarakat  sekitar jangan menjadi penonton  di wilayahnya sedangkan warga sekitar proyek butuh  pekerjaan,sedangkan pekerjaan proyek sudah berjalan mungkin dalam waktu tidak lama lagi proyek akan selasai, warga sekitar hanya bisa berdiam dengan seribu harapan. 

Pada saat compirmasi hari senin tgl.11/04/22  ketua RT. 22 kelurahan keramasan kecamatan Kertapati kota  Palembang Sumsel bapak Rudi menjelaskan"bahwa memang pernah perwakilan XL datang kerumah untuk izin mendirikan bangunan  proyek tower XL di wilayah RT. 22 ,karena surat suratnya lengkap dimohon RT tandatangan ya kita paraf,jelasnya

Dan ditambahkan juga dalam proses ganti rugi dampak proyek  ada sekitar  ada 8 warga   mendapatkan uang Rp. 500 ribu per/KK  itupun menunggu sangat lama. Dan tidak sesuai kesepakatan, pungkas ketua RT .

Saat awak media conpirmasi di lokasi proyek menemui penanggungjawab proyek tidak ada ditempat sulit ditemui,dan dari info dari  pekerja dilapangan penanggungjawab proyek jarang hadir, ketika kami minta no telpon pemborong kepada pekerja yang ada di lapangan, tidak ada yang tahu(PS/RUSLAN )




Komentar Anda

Terkini: