Diikuti segenap unsur Forkopimda, MUI, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan suporter sepakbola di Kabupaten itu, kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk penghormatan dan belangsungkawa atas persepakbolaan di Indonesia yang telah makan korban.
Kapolres Madina, AKBP HM Reza CAS mengatakan, kejadian di Kanjuruhan ini sudah menjadi sorotan internasional dan sudah menjadi tragedi terbesar kedua setelah peristiwa pada 24 Mei 1964 lalu, di stadion nasional Lima, Ibukota Peru, Amerika Selatan.
"Semoga arwah yang meninggal diterima disisi Allah SWT dan yang masih dalam perawatan di rumah sakit semoga cepat disembuhkan. Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga juga diberi ketabahan dan keiklasan," harap Reza.
Dengan adanya peristiwa ini, semua elemen di Kabupaten Madina sangat mengharapkan agar tidak terjadi lagi peristiwa yang serupa pada persepakbolaan di Indonesia.(PS/210)