Kadis PU Medan Janji Tindak dan Evaluasi E Katalog PT BCS Jika Pengaspalan di Medan Marelan Asal Jadi

/ Minggu, 25 Desember 2022 / 19.36.00 WIB

   

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting S.STP., M.SP bersikap tegas atas laporan media atas dugaan kupak-kapiknya hasil kerja kontraktor pengaspalan jalan di Medan Marelan.

 

Dikonfirmasi, Minggu (25/12/2022) Topan Ginting dengan tegas menyatakan, jika kondisi foto yang dikirim media ke dirinya sesuai dengan keadaan hasil kerja kontraktor maka akan ditindak pelaksana pengaspalannya.

 

“Terima kasih infonya, kalo memang benar demikian adanya akan saya tindak pelaksananya,” tegas jebolan STPDN yang karir nya terbilang moncer ini menjawab wartawan via pesan Whats App nya.

 

Tak hanya menindak, mantan Camat Medan Tuntungan ini juga berkomitmen akan mengevalusasi kontraktor yang tak becus melaksanakan kerjanya di E Katalog Pemko Medan. “Kalo perlu kita evaluasi dalam ekatalog,” ancamnya jika pelaksana pengapsalan jalan yang menerima kontrak Dinas PU Medan kerjanya asal jadi.

 

Sikap tegas Kadis PU Medan ini sejalan dengan Walikota Medan Bobby Afif Nasution yang selalu menunjukkan sikap tak kenal kompromi dalam mengawasi pembangunan di Kota Medan sebagaimana niat Suami Kahiyang Ayu ini memajukan Kota Metropolitan Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini.

 

Pantauan wartawan, Minggu (25/12/2022) hasil pekerjaan pengaspalan oleh PT BCS di Jalan Abdul Sani Muthalib, Jalan Jala 10 dan Jalan Durung 1 yang berada di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan terlihat di beberapa titik banyak yang tak baik.

 

Terlihat di Jalan Abdul Sani Muthalib, bagian pinggir Jalan Aspal yang baru dikerjakan di beberapa titik banyak yang rusak dan retak serta ketebalan aspal diduga tak standar.

 

Sementara di Jalan Jala 10 ditemukan hasil pengaspalan retak dan banyak tambalan disana sini, padahal baru beberapa hari selesai di kerjakan PT BCS selaku pelaksana pengaspalan Jalan di Utara Kota Medan ini yang sejak kepemimpinan Walikota Medan Abdillah hingga Bobby Afif Nasution ini banyak yang mendorong percepatan pembangunannya.

 

Sedangkan, di Jalan Durung I Kelurahan Terjun yang dikenal dengan daerah Pasar 6 Andansari Kecamatan Medan Marelan, juga terlihat hasil pengaspalan di beberapa titik tak layak yakni : retak retak, adanya tambalan dan sisi pinggirnya seolah rusak. Menurut salah seorang warga, Ibu Br Gultom, pelaksana pengaspalan terkesan mau mau cepat selesai saja karena ada lokasi pengaspalan yang awalnya dikeraskan tapi tak maksimal pengerasannya dan langsung diaspal.  

 

“Iya pak. Mau cepat saja kerjanya. Masak baru ditimbun belum juga 1 hari langsung ditimpa aspal. Jadi tak maksimal pengerasannya,” kata Br Gultom yang rumahnya persis di ujung peroyek pengaspalan Jalan Durung I Pasar 6 Andansari.

 

Sebelumnya PPTk Pengaspalan Jalan Abdul Sani Muthalib Une Bangun Sihombing yang dihubungi media, Jumat (23/12/2022) menanggapi bak pembela kontraktor. Dengan gamblang dia seolah mengetahui persis papan proyek yang menjadi kewajiban kontraktor ada dipasang dan dipindah-pindah kontraktor. “Pekerjaaan nya kan cepat, maka papan proyeknya dipindah-pindah,” katanya membela kontraktor yang sesuai pantauan media tak memasang plank proyek di lokasi pekerjaan.

 

Dia ngotot, PT BCS telah memasang papan proyek walau disampaikan beberapa kali wartawan meninjau lokasi tak ada terlihat papan proyek. “Kalau tak ada papan proyeknya, harga papan proyeknya tidak kita bayar. Tapi bapak kan bilang engak ada, tapi kalau mereka bilang ada,” belanya lagi.

 

Une menjelaskan, PT BCS mengerjakan 3 titik jalan senilai Rp. 1,3 miliar berupa pengaspalan Jalan Abdul Sani Muthalib, Jalan Jurung dan Jalan Jala 10 yang berada di Kecamatan Medan Marelan.

 

Ditunjukkan foto dugaannya hasil pekerjaan PT BCS yang di banyak titik terlihat rusak, Une Bangun Sihombing makin menunjukkan pembelaannya ke kontraktor ini dengan tak bisa menyampaikan kesimpulan dari tampilan foto dan hanya menyampaikan kata diplomasi dalam memeriksa hasil pekerjaan proyek berdasarkan kajian laboratorium dan cara cara lain.

 

“Layaknya gini bang. Ini ada test laboratorium nya. Yang Bapak ditanya ke aku kwalitas apa kerapiannya. Kalau tadi semua mungkin kita, kalau setempat setempat kita cari sebabnya. Kalau ini hasil lab nya tak bagus atau apa, maka kita potong pebayarannnya. Nanti akan ada opname nya,” diplomasinya sembari mengajak media untuk melihat langsung ke lapangan.

 

Kepala Inspektorat Medan Sulaiman Harahap dan KPA Dinas PU Medan Yulius Ares hingga berita ini ditayangkan tak menjawab konfirmasi media. Pesan Whats App yang dilayangkan, Minggu (24/12/2022) tak mendapat jawaban. (PS/RED)

 





 

Komentar Anda

Terkini: