Pedagang UMKM Kecewa, Kutipan Lapak Pameran Culinery Fiesta Mencapai Rp. 4.5 Juta

/ Rabu, 07 Desember 2022 / 11.48.00 WIB
Berbaurnya muda mudi non muhrim dalam satu tempat di pameran Culinery Fiesta Lhokseumawe. (SP/RIZKY)

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE - Mahalnya kutipan sewa lapak dii Pameran Lhokseumawe Culinery Fiesta di Terminal Bus Mon Geudong yang dinilai mencekik leher.  Kutipan untuk satu lapak mencapai angka Rp. 4.5 juta, sehingga membuat para pedagang UMKM di Lhokseumawe harus urut dada. 

Para pedagang UMKM merasa kecewa dengan kebijakan Pemko Lhokseumawe yang  mematok tarif sangat tinggi yaitu Rp. 4.5 juta/lapak. Bila dikalikan 72 lapak UMKM di terminal bus, akan keluar angka yang fantastis yaitu mencapai ratusan juta rupiah. 

Nah, kalau segini tarif lapak, tentu yang menguntungkan panitia di bawah bentukan Pj Walikota Lhokseumawe melalui Dinas Disperindagkop kota Lhokseumawe. Seharusnya pameran kulinery fiesta tersebut harus di banderol dengan harga yang wajar dan terjangkau. Minimal setiap lapak sekitar Rp. 1.5 juta saja,  agar dapat membantu pertumbuhan ekonomi pedagang UMKM di kota Lhokseumawe. 

^ ini malah kebalikan, mencekik leher para pedagang UMKM di Lhokseumawe" sebut ketua DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf kepada media ini, Rabu 7 Desember 2022 pagi tadi. 

Menurut Ismail A Manaf, selain tingginya harga kutipan lapak pameran "Lhokseumawe Kulinery Fiesta"  yang telah memberatkan para pedagang, Pameran ini juga telah melanggar nilai nilai syariat Islam. 

Semalam terlihat, di panggung utama Pameran terlihat kaum muda mudi berbaur dalam satu arena dengan berdesak desakan menyaksikan hiburan yang ditampilkan oleh panitia yaitu jenis lagu lagu dangdut, dengan joget lekuk tubuh yang tidak pantas di bumi Aceh. 

"Ini telah menodai nilai nilai Syariat Islam di Kota Lhokseumawe, seharusnya pihak panitia membuat pembatas antara penonton pria dan wanita, tapi ini tidak," sebut Ismail yang dijuluki singa parlemen. 

Sekarang kita berasumsi bahwa Pameran Lhokseumawe Kulinery Fiesta  yang digagas oleh Pj Walikota Lhokseumawe hanya cassing saja, didalam nya terbalut dengan hiburan dangdut yang membuat mudi mudi joget ria dalam satu arena yang bukan muhrim. 

Sambung Ismail, semalam banyak menerima telpon masuk dari tokoh masyarakat dan tokoh adat kota Lhokseumawe yang mengatakan Pameran di terminal bus Mon Geudong telah menceredai nilai Syariat Islam di kota Petro Dollar, akibat bersatu nya mudi mudi dalam satu arena. 

Kita sangat sayangkan, mana petugas satpol PP dan WH, kenapa tidak dilakukan penertiban.  Jangan lantaran Pameran di gagas oleh Pemko Lhokseumawe mereka tidak berani berkutik, seharus nya harus sama, setiap melanggar harus ditindak, ujar Ismail. 

Sedangkan ketika berhadapan dengan masyarakat kecil, terlihat tim penertiban dari satpol PP dan WH terlihat begitu semangat tanpa kompromi. Tapi ini, mana mereka, kenapa tidak bertaring lagi, tutur Ismail. 

Sementara itu, Kadis Perindagkop kota Lhokseumawe ketika awak media melakukan konfirmasi tidak berhasil, karena yang bersangkutan tidak ada kantor dan telepon seluler pun tidak digubris. 

Kabid Koperasi dan UMKM Kota Lhokseumawe Jafruddin mengatakan ada sebanyak 72 UMKM yang ikut memeriahkan Festival Culinery Fiesta yang telah dibuka secara resmi oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran. 

Jafruddin mengaku terkait mahalnya kutipan uang sewa lapak, pihaknya tidak bisa mengintervensi hal itu karena menjadi tanggung jawab pihak ketiga selaku CEO. 

Jafruddin juga mengaku sempat menyarankan kepada pihak EO agar tidak terlalu berat mengambil uang sewa lapak dari pedagang UMKM, terlebih lagi kepada pedagang kaki lima. (PS/RIZKY)

Komentar Anda

Terkini: