Disponsori PLTA Batangtoru, Puskesmas Marancar Udik Selenggarakan Focus Group Discussion Tanggulangi HIV AIDS

/ Kamis, 16 Maret 2023 / 11.29.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Bertempat di Aula SMP N 1  Marancar, Puskesmas Marancar Udik  selenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang di sponsori PLTA Batangtoru denfan materi  kenali dan hindari HIV/ AIDS kepada dokter remaja SMP N 1 Marancar, SMP N 2 Marancar, MTs Swasta,Madrasah Aliyah Swasta,dan SMK 1 Marancar  ( 5 Sekolah)  



Acara ini dihadiri Kadis Pendidikan Kab.Tapanuli Selatan Arman Pasaribu S.Sos M.Si, Kacabdis wilayah XI Prov.Sumatera Utara yang diwakili Kasubbag TU Mangatas Siregar S.Pd, Camat Kecamatan Marancar Hj.Rosnanni Pasaribu, S.Pd MM yang diwakili Sekretaris Kecamatan, pimpinan  PT NSHE yang diwakili Jamal Hotma Harahap,Komite SMP N 1 Marancar, Kepala SMP N 1 Marancar Hj.Irma.Susiana Harahap,S.Pd, Kasek SMP N 2 Marancar Ratna Dewi Harahap S.Pd, Kepala Puskesmas Marancar Udik Evi Lesrina Asrin , tim Tenaga medis Puskesmas Marancar,  guru guru pembina UKS Se-Kecamatan Marancar dan undangan lainnya.

Disampaikan Kepala Puskesmas Marancar Udik, sebelum acara pihaknya terlebih menyampaikan undangan kepada  hadirin yang hadir dalam acara ini.



Kapus Marancar Udik Eva Lesrina Asrin Siregar SST MKM mengatakan Tujuan kegiatan ini agar dokter remaja  dapat mengetahui soal Bahaya HIV dan AIDS serta bisa mencegah dan  seks bebas yang merupakan penularan HIV dan AIDS dikalangan remaja, “ Jelas Kapus.



Dengan adanya FGD  seperti ini diharapkan para dokter remaja khususnya di usia sekolah bisa memahami tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. “Diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang mereka dapat nantinya di kehidupan sehari-hari,” tuturnya.



Selain itu, juga diberikan materi tentang kesehatan reproduksi dan bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksinya, serta mencegah penularan HIV AIDS dan penggunaan Nafza sejak dini. Ini semua dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kepada dokter remaja," ucapnya.



Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS dijelaskan Kapus Marancar Udik Eva Lesrina Asrin SST MKM


Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman


Menggunakan jarum suntik bersama-sama


Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup



Sedangkan Gejala yang timbul pada infeksi HIV bervariasi berdasarkan pada stadium infeksi. Sebagian besar penderita mengalami gejala flu ringan seperti demam, batuk, nyeri pada 2–6 minggu awal setelah terinfeksi HIV. Flu bisa disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1–2 minggu. Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun walaupun virus HIV terus merusak sistem kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS. Ketika infeksi semakin menyerang sistem kekebalan tubuh, virus ini dapat mengembangkan tanda dan gejala lain yang lebih berat, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam lama, diare kronis dan batuk.

Pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya terinfeksi HIV setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terinfeksi penyakit parah yang disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh.

Pengobatan HIV dan AIDS
Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh. Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin. Pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.(PS/BERMAWI)

Komentar Anda

Terkini: